Deprov Gorontalo Dorong Pemerataan Brigade Alsintan hingga Tingkat Daerah

REDAKSI
 

HESTEK.CO.ID – DPRD Provinsi Gorontalo menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung kebijakan pertanian yang pro-petani, khususnya melalui pengawasan pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan).

Dalam rangkaian kegiatan reses masa sidang ketiga tahun 2024–2025, para anggota legislatif dari Daerah Pemilihan III Kabupaten Gorontalo A melakukan kunjungan kerja ke markas Brigade Alsintan milik UPTD Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo di kawasan Bandara Djalaluddin, Rabu (25/6/2025).

banner 120x600

Ketua Tim III, Paris R.A Jusuf, menekankan pentingnya optimalisasi peran brigade alsintan sebagai salah satu penopang utama produktivitas sektor pertanian, terutama dalam mendukung program strategis nasional seperti peningkatan hasil jagung dan padi.

Dalam kunjungannya, Paris menjelaskan bahwa sebagian besar alat berat yang tersedia di UPTD masih berfungsi dengan baik. Namun, terdapat pula sejumlah unit yang tengah diajukan untuk penghapusan karena kondisi yang sudah tidak layak pakai.

Ia menyoroti keterbatasan sarana dan prasarana yang menjadi kendala dalam pemerataan layanan alsintan. Menurut Paris, setiap kabupaten/kota seharusnya memiliki unit brigade alsintan sendiri agar tidak selalu bergantung pada fasilitas provinsi.

“Dulu beberapa daerah sudah pernah membentuk brigade, namun belum dikelola secara optimal. Ini menjadi tantangan bagi kepala daerah yang baru agar bisa mengelola secara mandiri dan tidak terlalu terpusat di provinsi,” ungkap Paris.

Ia juga menyoroti adanya pengurangan anggaran yang cukup signifikan. Dari sebelumnya sebesar Rp800 juta, kini hanya sekitar Rp300 juta. Dalam kondisi tersebut, Paris mendorong agar pengelolaan dilakukan dengan cara-cara yang lebih kreatif dan efisien.

“Meski dana terbatas, hasilnya tetap harus maksimal. Biaya operasional seperti bahan bakar dan insentif operator harus tetap tersedia. Jangan sampai membebani petani dengan tarif sewa alsintan yang tinggi,” ujarnya.

Selain itu, Paris mengingatkan bahwa keberhasilan program pertanian tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan alat, tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan kesiapan infrastruktur. Ia menegaskan bahwa Provinsi Gorontalo masih terus mengejar target nasional seperti produksi jagung 1,5 juta ton dan peningkatan cadangan beras.

“Selama ini UPTD tidak mengalami kendala besar, hanya saja jumlah alat masih kurang dan anggaran perawatan minim. Ini perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran berikutnya,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa pengecekan rutin terhadap alsintan dilakukan setiap tiga bulan, termasuk pelatihan berkala bagi operator bersertifikat. Hal ini dilakukan agar pelayanan brigade alsintan tidak hanya terpusat di tingkat provinsi, tetapi dapat diakses oleh seluruh kabupaten/kota di Gorontalo.

Kunjungan ini menjadi momen penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan mendorong agar pemanfaatan alsintan di Provinsi Gorontalo lebih merata, efektif, dan berkontribusi langsung terhadap peningkatan kesejahteraan petani.