HESTEK.CO.ID – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Pro Jurnalismedia Siber (DPD PJS) Provinsi Gorontalo, Johan Chornelis Rumampuk, dijadwalkan akan memberikan keterangan kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi (Deprov) Gorontalo, Senin (21/07/2025).
Pemanggilan ini berkaitan dengan pernyataan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Thomas Mopili, yang diduga mengakui menerima amplop berisi uang dari salah satu perusahaan tambang di Pohuwato, yakni PT PETS.
Dalam keterangannya kepada media, Johan menjelaskan bahwa pemeriksaan dirinya berhubungan langsung dengan wawancara yang ia lakukan bersama Thomas Mopili usai menerima massa aksi dari BEM Nusantara di Gedung DPRD Gorontalo.
“Pemanggilan saya ini karena Ketua DPRD membantah telah memberikan pengakuan soal amplop. Ia mengklaim hanya bergurau dan tidak tahu bahwa sedang direkam. Maka saya akan hadir untuk memberikan keterangan, sekaligus membawa rekaman resmi wawancara tersebut,” ujar Johan, Sabtu (18/07/2025).
Johan menyebut, dalam rekaman tersebut tidak hanya terdapat pernyataan soal amplop, tetapi juga pembicaraan lain, termasuk isu anggaran makan-minum DPRD yang sempat diprotes oleh para mahasiswa.
“Rekaman dilakukan secara terbuka dan dapat saya pertanggungjawabkan, baik secara etika maupun hukum,” tegasnya.
Lebih lanjut, Johan yang akrab disapa Jhojo itu meminta BK DPRD tidak hanya menerima bantahan dari pihak terlapor, tetapi juga bertindak adil dan transparan dengan memfasilitasi konfrontasi langsung antara dirinya dan Ketua DPRD.
“Saya siap dikonfrontasi langsung. Bukti rekaman saya bawa lengkap. Kalau BK serius ingin menegakkan etika lembaga, mari kita buka data masing-masing. Dan jika terbukti ada indikasi gratifikasi, saya mendorong agar BK segera merekomendasikan kasus ini ke Kejaksaan Tinggi,” pungkasnya.