HESTEK.CO.ID – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Hamzah Idrus, menyampaikan pernyataan tegas dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Aliansi Pinogu Merdeka di Gedung Paripurna DPRD Kabupaten Bone Bolango, Senin (6/10/2025).
Dalam forum yang membahas masa depan dan percepatan pembangunan wilayah Pinogu tersebut, Hamzah menegaskan komitmennya bersama sejumlah anggota DPRD untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat setempat.
“Sebelum pimpinan berbicara, kami berenam sudah berdiskusi. Sejak awal saya menyampaikan bahwa setiap tahun saya usulkan anggaran Rp250 juta untuk mendukung pembangunan di Pinogu. Ini saya lakukan konsisten hingga masa jabatan saya berakhir,” ujar Hamzah dengan nada tegas.
Ia menilai bahwa pembahasan mengenai masa depan Pinogu tidak boleh berhenti hanya di ruang diskusi. Menurutnya, aspirasi masyarakat harus diikuti dengan langkah konkret dan terukur agar tidak berhenti di tataran wacana.
“Jangan hanya berhenti di ruangan ini. Setelah FGD ini, saya usul dibentuk tim penyusun atau panitia khusus (Pansus) untuk memastikan proses pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Pinogu benar-benar berjalan dan tidak hilang begitu saja,” tegasnya.
Lebih lanjut, Hamzah juga mendorong Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk secara rutin mengalokasikan hibah atau anggaran khusus setiap tahun demi mendukung pembangunan infrastruktur, terutama akses jalan menuju Pinogu yang hingga kini masih terbatas.
“Kalau kita tidak serius, saya pastikan tidak akan ada perubahan berarti. Harus ada komitmen bersama. Bila perlu, kita tandatangani kesepakatan di forum ini untuk mengawal alokasi anggaran—misalnya Rp30 juta sebagai langkah awal. Ini bentuk tanggung jawab kita ke depan,” tambahnya.
Menyinggung soal kendala regulasi, terutama terkait kawasan hutan lindung yang sering menjadi penghambat pembangunan, Hamzah mencontohkan pengalamannya selama 20 tahun tinggal di Kalimantan Timur.
“Saya tahu persis bagaimana Taman Bukit Soeharto dulu sangat ketat pengelolaannya. Tapi sekarang bisa dibangun jalan tol sepanjang 130 km dengan lebar 60 meter. Artinya, regulasi bisa dikaji ulang jika memang untuk kepentingan manusia. Masa di sana bisa, kenapa di sini tidak?” ujarnya.
Di akhir penyampaiannya, Hamzah mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk benar-benar serius memperjuangkan aspirasi rakyat Pinogu, bukan hanya sebatas retorika politik.
“Kalau kita sebagai wakil rakyat dan pejabat tidak bisa memperjuangkan ini, kita berdosa. Ayo kita serius. Jangan sampai perjuangan ini hanya jadi ‘volume’—bahasa gaulnya habis dijual. Harus ada komitmen bersama yang bisa kita pertanggungjawabkan lima tahun ke depan,” pungkasnya.