HESTEK.CO.ID – Seorang pedagang kaki lima asal Kelurahan Hunggaluwa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Sumiyati Adam (50), mengaku enggan kembali berjualan di kawasan Bumi Perkemahan (Buper) setelah mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari seorang anggota Satpol PP Kabupaten Gorontalo.
Kejadian itu terjadi pada Jumat malam (31/10/2025), sesaat sebelum kegiatan Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) Nasional (PSN) 2025 dimulai.
Saat itu, Sumiyati berniat membuka lapak dagangan di sekitar pintu gerbang Buper, tempat yang sebelumnya biasa ia gunakan untuk berjualan.
Namun, ia justru dilarang dan dimarahi oleh seorang pejabat Satpol PP yang mengklaim lokasi tersebut sudah dibooking.
“Saya datang mau jualan, tapi dibilang tempat itu sudah punya Pak Kabid Satpol PP. Saya cuma rakyat kecil mau cari makan, tapi malah dimaki-maki. Saya sampai menangis, tidak kuat dengar kata-katanya,” ungkap Sumiyati dengan suara bergetar, Kamis (6/11/2025).
Sejak kejadian itu, Sumiyati mengaku tidak mau lagi berjualan di lokasi Buper, karena masih teringat ucapan kasar yang diterimanya.
Padahal, sebelumnya Bupati Gorontalo telah menegaskan bahwa masyarakat boleh berjualan di area Buper tanpa dipungut biaya sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi rakyat kecil selama kegiatan PSN berlangsung.
“Bupati dulu bilang rakyat boleh berjualan tanpa biaya, karena tahu rakyat susah. Tapi saya malah dilarang dan dimarahi,” tuturnya sambil meneteskan air mata.
Sementara itu, Asisten III Setda Kabupaten Gorontalo, Haris S. Tome, yang menemui langsung Sumiyati usai mendengar laporan tersebut, berjanji akan segera menindaklanjuti kejadian itu.
“Nanti kita akan tindak lanjuti. Saya sudah menghubungi Sekretaris Satpol PP untuk segera menangani hal ini dan menyiapkan satu tempat khusus bagi Ibu Sumiyati agar bisa berjualan kembali,” ujar Haris Tome.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak pernah bermaksud menghalangi masyarakat kecil untuk mencari nafkah, apalagi di tengah kegiatan nasional yang seharusnya membawa dampak ekonomi positif bagi warga sekitar.











