HESTEK.CO.ID — Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Widodo, menegaskan akan menindaklanjuti informasi terkait dugaan keterlibatan oknum anak buahnya dalam aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Pohuwato.
Penegasan tersebut disampaikan Widodo saat dikonfirmasi mengenai informasi yang beredar terkait dugaan keterlibatan AKBP F, dalam aktivitas pertambangan ilegal yang dinilai merusak lingkungan dan melanggar hukum tersebut.
“Terima kasih atas informasinya. Akan saya dalami kebenaran dari info tersebut,” tegas Widodo, Jumat (19/12/2025).
Meski demikian ia belum merinci langkah konkret yang akan diambil ke depan, termasuk kemungkinan pembentukan tim khusus, guna menjaga objektivitas dan kepercayaan publik dalam mengusut dugaan tersebut.
Sebelumnya aktivis muda Gorontalo, Naviq Gobel, secara terbuka mendesak Kapolda Gorontalo agar mencopot AKBP F dari jabatannya sebagai Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Gorontalo.
Desakan tersebut disampaikan menyusul informasi yang diterima pihaknya terkait dugaan keterlibatan yang bersangkutan dalam aktivitas PETI di Pohuwato.
“Kami menerima informasi dugaan keterlibatan Kasubdit Tipidter dalam aktivitas PETI di Pohuwato. Oleh sebab itu, kami mendesak Kapolda Gorontalo agar mencopot yang bersangkutan dari jabatannya,” ujar Naviq, Kamis (18/12/2025).
Menurutnya, dugaan tersebut diperkuat oleh tidak maksimalnya upaya penertiban dan penindakan terhadap aktivitas pertambangan ilegal di wilayah Pohuwato.
Ia menilai lemahnya penegakan hukum patut dicurigai memiliki keterkaitan dengan peran pejabat yang memiliki kewenangan di bidang tersebut.
“Informasi yang kami terima, setiap kali akan dilakukan penertiban, informasi tersebut lebih dulu bocor ke para pengusaha. Nama yang sering disebut-sebut di lapangan adalah AKBP F,” ungkapnya.
Naviq juga menduga adanya jaringan atau pihak-pihak tertentu yang bekerja di lapangan untuk mengoordinasikan sekaligus mengamankan aktivitas PETI. Jaringan tersebut menurutnya, diduga memiliki hubungan dengan oknum aparat.
“Kami menduga ada tim di lapangan yang bertugas mengondisikan aktivitas PETI sekaligus menjamin keamanan para pelaku. Dan kami meyakini hal itu tidak dilakukan secara cuma-cuma,” pungkas Naviq.
Hingga berita ini diterbitkan, AKBP F belum dikonfirmasi terkait tudingan tersebut. Redaksi HESTEK.CO.ID masih berupaya.













