HESTEK.CO.ID – RSUD MM Dunda Limboto dipastikan mengalami kerugian finansial yang signifikan selama hampir dua tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan dalam melaksanakan prosedur kateterisasi dan pemasangan cincin jantung bagi pasien penyakit jantung.
Dampak dari situasi ini cukup besar, mengingat pasien yang membutuhkan tindakan medis tersebut harus dirujuk ke rumah sakit lain. Akibatnya, jumlah pasien yang dapat dilayani oleh RSUD MM Dunda Limboto pun berkurang, yang berdampak langsung pada pendapatan rumah sakit.
Selain itu, ketidakpastian dalam hal peralatan juga menambah keluhan dan kekecewaan dikalangan pasien. Mereka terpaksa harus mencari perawatan di rumah sakit lain dan menunggu lebih lama untuk mendapatkan penanganan di RSUD MM Dunda Limboto.
“Saya biasanya membawa keluarga ke sini (RSUD MM Dunda Limboto_red), tetapi hingga kini pelayanan untuk kateterisasi jantung belum tersedia karena fasilitasnya belum ada,” kata seorang keluarga pasien jantung, kepada Hestek.co.id, Senin (08/04/2025).
Sumber yang meminta namanya tidak disebutkan itu berharap pihak RSUD MM Dunda Limboto segera mengembalikan pelayanan kateterisasi jantung dan pemasangan cincin jantung untuk memenuhi kebutuhan pasien.
“Sayang sekali jika rumah sakit ini tidak bisa memberikan pelayanan, terutama bagi kami yang tinggal di wilayah dekat RS MM Dunda. Kami terpaksa harus pergi jauh ke rumah sakit lain untuk mendapatkan pelayanan penyakit jantung,” ungkapnya.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Harun Alulu, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gorontalo. Ia berharap agar masalah ini segera mendapat perhatian dari pihak rumah sakit dan juga Pemerintah Kabupaten Gorontalo.
“Saya berharap RSUD MM Dunda dan Pemkab Gorontalo segera merespon keluhan ini. Selain untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, layanan penyakit jantung ini merupakan salah satu PAD rumah sakit, ini tentunya sangat penting,” ujar Harun Alulu.
Harun menegaskan bahwa banyak pihak berharap agar masalah ini segera terselesaikan demi kepentingan pasien dan agar RSUD MM Dunda Limboto bisa memberikan pelayanan terbaik di bidang kesehatan jantung.
“Semoga pihak rumah sakit segera menangani masalah ini. Peralatan yang rusak bisa segera diganti, apalagi saya dengar ada alat yang sudah tidak bergaransi sejak kebakaran tahun 2024 lalu,” tandasnya.