HESTEK.CO.ID – Sejumlah kendala masih membayangi optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Gorontalo. Hal ini disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kota Gorontalo, Herman Haluti, usai rapat kerja evaluasi PAD Semester II di Aula I DPRD Kota Gorontalo, pada Selasa (16/9/2025).
Menurut Herman, salah satu kendala terdapat pada sektor pariwisata dan olahraga yang dikelola Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora). Masyarakat pengguna lintasan mengeluhkan kerusakan lintasan serta minimnya fasilitas parkir.
“Pelataran GOR masih sering tergenang air dan belum layak, sehingga banyak pengunjung lebih memilih memarkir kendaraan di luar area GOR,” ungkapnya.
Selain itu, Herman menyoroti minimnya realisasi Pendapatan Bangunan Gedung (PBG). Ia meminta Pemerintah Kota Gorontalo bertindak tegas terhadap oknum-oknum yang memperberat proses pengurusan PBG.
“Realisasi PBG dari Dinas PU masih sangat minim, karena ada praktik yang membebani masyarakat,” ujarnya.
Komisi II juga menyoroti PAD dari sewa alat berat. Hingga sembilan bulan berjalan, realisasi baru mencapai Rp34 juta, meski ada dua kendaraan berat yang beroperasi.
“Angka ini sangat tidak wajar, apalagi alat berat banyak digunakan oleh pihak luar,” kata Herman.
Masalah lain yang disorot adalah lemahnya pemberlakuan sanksi terhadap wajib pajak, khususnya pelaku usaha restoran dan hotel. Menurut Herman, masih ada pelaku usaha yang telah memungut pajak dari konsumen namun belum menyetorkan kewajiban kepada pemerintah daerah.
“Kami mengharapkan pemerintah daerah segera memberi teguran atau tindakan tegas kepada pelaku usaha yang belum melaksanakan kewajiban membayar pajak makanan, minuman, dan restoran,” tegasnya.