HESTEK.CO.ID – Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Gorontalo selama 1,4 tahun, Purwanto Joko Irianto akhirnya pamitan.
Salah satu momen yang penuh haru adalah saat para wartawan mitra Kejati Gorontalo memberikan cinderamata berupa karikatur yang bergambar Purwanto bersama istrinya, sedang naik pesawat terbang melambaikan tangan.
Riuh tepuk tangan dari tamu undangan mayoritas pegawai di jajaran kejaksaan ketika melihat karikatur yang sangat menarik tersebut.
Dalam kesempatan itu Purwanto Joko Irianto mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu yang hadir.
Ia berharap tali persaudaraan yang telah terjalin selama ini akan terus berlanjut meskipun beliau akan melanjutkan tugas di Kejaksaan Agung Republik Indonesia.
“Saya tidak akan melupakan kebaikan semua orang yang sudah memberikan perhatian khusus kepada saya dan istri selama bertugas di Gorontalo. Terutama kepada teman-teman wartawan yang sudah banyak membantu dalam memberikan informasi ke publik berupa pemberitaan perihal kinerja dan prestasi Kejaksaan Tinggi Gorontalo,” kata Purwanto, Jumat (28/6/2024).
Acara ditutup dengan suasana hangat dan penuh keakraban, menandai akhir dari masa tugas Purwanto Joko Irianto sebagai orang nomor satu di Institusi Adhyaksa Gorontalo.
Kegiatan kemudian berlanjut, Sabtu (29/6/2024). Bertempat di Rumah Dinas Kepala Kejaksaan Tinggi Gorontalo, telah dilaksanakan Upacara Kebesaran adat Gorontalo “Modepito”.
Upacara ini merupakan tradisi mengantarkan pejabat yang berakhir masa tugasnya, dari rumah jabatan ke kediaman pribadi.
Acara ini ditujukan untuk Kepala Kejaksaan Tinggi Gorontalo, Purwanto Joko Irianto, dan Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Wilayah Gorontalo, Ny. Warsi Joko Irianto, yang telah menyelesaikan masa tugas mereka di Hukum Kejaksaan Tinggi Gorontalo.
Dalam acara tersebut, turut hadir Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Gorontalo, Pejabat Struktural pada Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri se-Wilayah Gorontalo, serta para Pemangku Adat setempat.
(hsk/oyi)
