HESTEK.CO.ID – Sebuah video memperlihatkan ketegangan antara Kapolres Boalemo, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sigit Rahayudi, dan salah satu pelaku tambang emas ilegal beredar luas dan menjadi perbincangan.
Adu mulut diduga berkaitan dengan upaya penertiban aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang semakin marak di Kabupaten Boalemo.
Dalam video berdurasi 2 menit 43 detik itu, AKBP Sigit menanggapi ancaman terhadap anggotanya, saat melakukan penertiban di lapangan.
“Tidak ada saya memukul kamu. Saya cuma memberi tahu untuk tidak mengancam anggota saya. Saya tidak ada urusan. Saya hanya menertibkan karena sudah banyak laporan, itu (aktivitas tambang_red) ada di pinggir jalan,” kata AKBP Sigit, dengan nada sedikit tinggi.
Pernyataan tersebut merupakan respons terhadap seorang pelaku tambang ilegal yang diketahui bernama Marten. Saat itu Marten tengah berbicara melalui sambungan telepon, diduga menghubungi seorang pejabat tinggi di Polda Gorontalo.
“Bang alat (Eckavator_red) saya ditahan, saya datang di Polres dan saya mau di pukul Kapolres Boalemo bang. Kapoles Boalemo mau pukul saya bang,” ujar Marten, yang kemudian disanggah AKBP Sigit sebelumnya.
Dalam video tersebut, Marten bersikeras meminta surat perintah (sprin_red) jika memang ada penertiban PETI dari pihak Polres Boalemo.
“Kalau saya salah silahkan tangkap, tapi harus ada sprintnya. Yang perintahkan saya kerja disini Kasubdit Tipidter, AKBP Firman. Silahkan telfon Pak Firman,” ketus Marten juga dengan nada tinggi.
Sontak klaim Marten tersebut menambah kemarahan AKBP Sigit, dengan lantang ia menyebut tidak ada urusan dengan siapapun atas penertiban PETI di Kabupaten Boalemo.
“Emang Firman siapa? Nggak ada urusan dengan Firman. Saya tidak ada urusan sama Firman. Saya hanya kasih tau baik-baik. Itu (PETI_red) kelihatan dari jalan,” ujar AKBP Sigit.
Meski demikian Marten tetap bersikeras dengan sikapnya bahwa ia datang baik-baik ke Kabupaten Boalemo dan tidak ada masalah dengan Kapolres Boalemo.
“Saya datang baik-baik, alat (Eckavator_red) saya ditangkap, saya di panggil dan saya datang (ke Polres Boalemo_red) pak,” ungkap Marten.
“Siapa yang manggil? saya tidak manggil. Siapa yang manggil?,” sanggah AKBP Sigit.
Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak Polres Boalemo atau Polda Gorontalo mengenai insiden ini. Redaksi Hestek.co.id masih berupaya untuk mengonfirmasi lebih lanjut terkait kejadian tersebut.