HESTEK.CO.ID – Perubahan pola iklim dan genangan air tahunan dari Danau Limboto terus menjadi tantangan bagi para petani khususnya di seputaran Danau Limboto. Dalam upaya mencari solusi konkret, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Espin Tulie, menggelar kegiatan reses masa sidang ketiga di Kelurahan Hinggaluwa, Selasa (01/07/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Espin menyoroti stagnasi produksi padi akibat lahan yang kerap terendam selama hampir enam tahun terakhir. Meskipun ada titik terang pasca pengerukan dan normalisasi sungai, sebagian besar sawah masih belum bisa difungsikan secara optimal.
Ia mengajak masyarakat untuk tidak lagi sepenuhnya menggantungkan harapan pada sawah, tetapi mulai mempertimbangkan alternatif yang lebih sesuai dengan kondisi geografis saat ini.
“Salah satu pilihan yang bisa dikembangkan adalah tambak jaring apung. Ini bukan sekadar pengalihan usaha, tetapi strategi adaptif untuk mempertahankan produktivitas dan pendapatan keluarga,” kata Espin Tulie.
Politisi PDIP tiga periode di Deprov Gorontalo itu menyampaikan gagasan tersebut sudah dikomunikasikan kepada Gubernur Gorontalo dan mendapatkan respons positif. Kedepan, ia merencanakan forum bersama antara petani, nelayan, serta pemangku kepentingan lintas daerah untuk merumuskan skema implementasi program secara komprehensif.
“Dari total 500 hektare sawah di wilayah ini, hanya sekitar 50 hektare yang masih bisa difungsikan. Tidak realistis jika kita terus berharap seluruh lahan kembali normal. Maka, pendekatan yang lebih relevan adalah beralih ke sektor perikanan berbasis danau,” ungkap Ketua Komisi III Deprov Gorontalo itu.
Lebih lanjut Espin menyatakan strategi lintas sektor seperti ini perlu dikawal agar menjadi bagian dari agenda besar nasional, termasuk dalam Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan 2026 yang akan digelar di Kabupaten Gorontalo. Ia juga menyinggung pentingnya sinergi antara arah pembangunan nasional dan daerah.
“Kita harus pastikan program-program kita sinkron dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan arah kebijakan Gubernur. Dengan begitu, peluang untuk mendapat dukungan pusat melalui skema Inpres seperti Nomor 2 Tahun 2025, atau Inpres Sapu Jagat akan lebih terbuka,” ujarnya.
Menutup sesi resesnya, Espin mengungkapkan hasil koordinasi Komisi III dengan Kementerian Keuangan yang menempatkan Danau Limboto sebagai prioritas utama dalam rencana penanganan lintas sektor. Hal ini, menurutnya, menjadi harapan baru bagi masyarakat yang selama ini menjadi korban dari bencana ekologis tahunan.