HESTEK.CO.ID – Ajang olahraga nasional Gorontalo Half Marathon yang semestinya menjadi momentum kebanggaan daerah, kini justru menuai kritik tajam dari warganet. Bukan karena teknis penyelenggaraan, melainkan karena desain logo resminya yang dinilai minim kreativitas dan terkesan menjiplak.
Logo yang resmi diluncurkan memicu perdebatan publik. Banyak netizen menilai bahwa desain tersebut tidak mencerminkan identitas Gorontalo. Bahkan, kemiripannya dengan logo perusahaan asal Australia, Catalist Central, menimbulkan dugaan plagiat.
Salah satu sorotan datang dari Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Kristina Udoki. Melalui akun Facebook pribadinya, ia menyampaikan kritik keras terhadap logo tersebut.
“Logo Half Marathon Gorontalo yang dilaunching kemarin mirip sekali dengan logo Catalist Central, perusahaan milik Australia. Apalah sudah tidak ada lagi SDM Gorontalo yang bisa mendesain logo sehingga harus meniru milik orang lain? Sangat tidak inovatif. Apa kabar Dispora?” tulis Kristina, Senin (14/07/2025).
Pernyataan tersebut memantik reaksi luas dari masyarakat. Berbagai komentar bermunculan, mempertanyakan proses kreatif di balik pembuatan logo. Banyak yang menyangsikan keaslian desain tersebut apakah murni hasil karya lokal atau hanya hasil “modifikasi ringan” dari desain yang sudah ada.
“Kalau baca filosofi makna logonya bagus sekali. Tapi sayang, gambarnya mirip dengan yang sudah ada,” komentar akun Briska.
Isu ini pun menimbulkan pertanyaan mendasar, benarkah Gorontalo sedang mengalami krisis Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang desain grafis?
Banyak pihak membantah anggapan tersebut. Faktanya, setiap tahun Gorontalo melahirkan puluhan hingga ratusan lulusan dari berbagai kampus yang fokus pada teknologi informasi, desain komunikasi visual, hingga multimedia.
“Gorontalo krisis SDM di bidang desain?? Rasanya tidak. Setiap tahun Gorontalo punya lulusan-lulusan terbaik di bidang teknologi informatika dan desain. Lantas apa sebenarnya masalahnya? Apakah logo ini murni hasil desain atau jiplakan yang hanya dibikin sedikit berbeda?” tulis akun Ulfa D’korsase.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak penyelenggara maupun Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Gorontalo terkait tudingan plagiat tersebut.