HESTEK.CO.ID — Program pengadaan bibit sapi di Provinsi Gorontalo kembali mendapat sorotan.
Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Gustam Ismail, menilai bahwa kegiatan pengadaan sapi yang dilakukan setiap tahun belum diiringi regulasi yang jelas, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Gustam menegaskan, pemerintah daerah perlu memiliki aturan teknis yang mengatur proses pengadaan, penyaluran, hingga pengawasan bibit sapi.
“Setiap tahun ada pengadaan, tapi sampai sekarang belum ada regulasi khusus. Ini penting agar program ini berjalan berkelanjutan,” ujarnya.
Politisi Fraksi PKS itu menyebut, meskipun pengadaan sapi bertujuan menambah populasi, realitasnya Gorontalo masih sangat bergantung pada pasokan sapi dari luar daerah.
Kondisi tersebut menunjukkan produksi lokal belum mampu memenuhi kebutuhan pasar.
“Kalau targetnya meningkatkan populasi, seharusnya kebutuhan sudah bisa dipenuhi oleh produksi dalam daerah. Faktanya, sapi luar Gorontalo masih terus masuk,” kata Gustam.
Menurutnya, stabilitas populasi ternak sangat memengaruhi harga dan ketersediaan sapi di pasaran.
Sebagai seseorang yang pernah berkecimpung dalam usaha perdagangan sapi lintas pulau, Gustam melihat potensi ekonomi sektor peternakan sangat besar.
Namun kata aleg Dapil Gorut itu, persoalan kualitas dan kesehatan sapi dari luar daerah masih sering menjadi kendala.
“Tidak sedikit sapi yang datang dalam kondisi stres, bahkan ada yang mati setelah perjalanan jauh. Kerugiannya besar,” ungkapnya.
Gustam mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat produksi sapi lokal agar perputaran ekonomi tetap berada di Gorontalo dan memberikan dampak langsung bagi peternak.
“Kalau produksi lokal kuat, ketergantungan terhadap sapi dari luar daerah bisa ditekan. Peternak kita lebih sejahtera, dan ekonomi daerah ikut tumbuh,” tegasnya.
Ia meminta pemerintah segera menyusun regulasi pengadaan sapi, melakukan pembinaan kepada peternak, serta memastikan kesehatan ternak sebelum didistribusikan.
Gustam yakin bahwa dengan langkah-langkah tersebut, industri peternakan sapi di Provinsi Gorontalo dapat berkembang lebih baik dan berkontribusi nyata terhadap perekonomian daerah.













