HESTEK.CO.ID – Badan Gizi Nasional menegaskan komitmennya memperkuat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui kolaborasi lintas sektor.
Hal tersebut disampaikan Plt. Deputi Promosi dan Kerja Sama, Dr. Gunalan, dalam Focus Group Discussion (FGD) Promosi dan Edukasi MBG yang digelar di Hotel Aston Kota Gorontalo, Selasa (18/11/2025).
Bone Bolango dipilih sebagai lokasi FGD sekaligus titik awal promosi MBG di Gorontalo. Menurut Dr. Gunalan, daerah tersebut memiliki rekam jejak budaya yang kuat, terutama terkait tradisi kaderisasi dan kearifan lokal yang masih terjaga hingga kini.
“Bone Bolango menjadi lokasi strategis karena memiliki sejarah kearifan lokal dan tradisi kaderisasi yang telah mengakar sejak zaman nenek moyang,” jelasnya.
Ia menegaskan, penyempurnaan MBG wajib mengusung pendekatan pentahelix, melibatkan pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media.
“Kegiatan hari ini adalah bagian penting dari perjalanan MBG. Konsep pentahelix memastikan seluruh unsur daerah terlibat aktif,” tegasnya.
Dalam FGD itu, Badan Gizi Nasional juga membeberkan fakta mengkhawatirkan terkait kebiasaan makan anak sekolah. Berdasarkan data 3B dan riset Kementerian Kesehatan, sekitar 41 persen anak di Indonesia berangkat sekolah tanpa sarapan.
“Ini alarm bagi kita semua. MBG hadir untuk memastikan anak-anak cukup energi, cukup gizi, dan siap belajar,” ungkap Dr. Gunalan.
Ia menekankan bahwa edukasi gizi menjadi kunci keberhasilan program. Pembangunan dapur MBG dan penyediaan menu sehat harus dibarengi dengan penyuluhan bagi siswa, orang tua, dan masyarakat.
“FGD lintas sektor ini kami harapkan menjadi langkah awal memperkuat kolaborasi agar Program Makan Bergizi Gratis berjalan efektif dan memberi dampak nyata bagi peningkatan kualitas SDM di Gorontalo, khususnya Bone Bolango,” pungkasnya.
