HESTEK.CO.ID – Dugaan money politic yang melibatkan oknum caleg Partai Nasdem berinisial MY pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) Dapil Gorontalo VI, terus menuai reaksi publik.
Usai laporan BEM Provinsi Gorontalo ke Bawaslu Kabupaten Boalemo, sorotan kembali mengarah kepada Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Gorontalo, Rachmad Gobel.
Koordinator Bidang Ekonomi dan Sosial Masyarakat BEM Provinsi Gorontalo, Al Tiyo P. Lungato menilai, sebutan Partai Nasdem anti ‘meya meya’ yang sering disampaikan Rachmat Gobel hanya sebatas guyonan.
“Mengapa kami sebut demikian, karena kami menemukan fakta lapangan bahwa salah satu bawahan Rachmad Gobel diduga melakukan praktek kotor tersebut,” kata Al Tiyo, Senin (22/7/2024).
Tiyo menyebut praktik politik uang merupakan sebuah kejahatan demokrasi, yang secara sadar dilakukan oleh oknum-oknum penghianat bangsa.
Dia juga mempertanyakan apakah sebutan anti ‘meya meya’ hanya untuk Rachmat Gobel. Atau perintah Rachmat Gobel tidak diindahkan oleh kader partainya.
“Atau bisa saja Rachmat Gobel hanya dipandang sebagai ikon, tanpa pengaruh di internal Partai Nasdem. Sebuah retorika yang indah dalam narasi, tapi buruk dalam aktualisasi,” cetus Al Tiyo.
Atas hal itu, Presiden BEM Universitas Bina Mandiri Gorontalo itu meminta Rachmad Gobel kembali melakukan evaluasi terhadap kader-kadernya hingga ke tingkat bawah.
“Sebab praktik ini bisa menurunkan integritas bahkan elektabilitas Rachmat Gobel, dengan politik anti ‘meya-meya’ nya,” kuncinya.
(hsk/oyi)