HESTEK.CO.ID – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Provinsi Gorontalo menggelar aksi demonstrasi di depan Markas Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo, pada Selasa (6/5/2025).
Dalam aksi tersebut, massa mendesak Polda Gorontalo agar lebih serius menangani persoalan tambang emas ilegal, termasuk mengusut dugaan keterlibatan oknum aparat dalam aktivitas ilegal tersebut.
“Kami mendesak Kapolda Gorontalo untuk segera bertindak tegas. Polemik pertambangan emas tanpa izin di Pohuwato berkaitan langsung dengan kerusakan lingkungan,” ujar Koordinator BEMNUS Gorontalo, Harun Alulu.
Harun menegaskan bahwa aktivitas tambang emas ilegal di Pohuwato tidak seharusnya dibiarkan terus berlangsung, apalagi jika benar ada aparat penegak hukum yang terlibat.
“Untuk kesekian kalinya, kami meminta Kapolda Gorontalo menunjukkan keberpihakan terhadap kesejahteraan masyarakat. Jika memang berkomitmen terhadap isu lingkungan, maka lokasi PETI (Pertambangan Tanpa Izin) di Pohuwato harus segera ditutup,” tegasnya.
Awalnya, aksi berlangsung damai. Namun situasi berubah menjadi ricuh ketika aparat kepolisian mencoba memadamkan ban yang dibakar oleh demonstran sebagai simbol perlawanan. Kericuhan pun terjadi, ditandai dengan aksi saling dorong antara massa dan aparat.