Share :
Hestek, TANGGERANG – Eksportasi sarang burung walet dari Indonesia ke berbagai negara mengalami perkembangan yang berarti. Secara akumulatif, nilai ekspor sarang walet melalui Bandar Udara Soekarno Hatta ke berbagai negara mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya melalui data IQFast 2019-2023.
Khusus sarang burung walet Indonesia, komoditas peternakan yang sering disebut emas putih ini, memang terbukti bernilai ekonomi tinggi dan paling diminati banyak negara, terutama Tiongkok.
Dalam upaya menjamin suksesnya ekspor sarang burung walet ke Tiongkok, Karantina Pertanian Soekarno Hatta mengundang seluruh produsen sarang walet untuk berdiskusi bersama dan menyamakan persepsi. Meski membutuhkan sarang burung walet dari Indonesia, pemerintah Tiongkok secara ketat memastikan kualitas dan keamanan produk tersebut.
“Sarang walet Indonesia memiliki potensi luar biasa karena mampu menyerap banyak tenaga kerja lokal dan menyejahterakan petani sarang burung walet dan eksportir,” kata Kepala Karantina Pertanian Soekarno Hatta, Andi Yusmanto, Kamis (9/2/2023).
Lebih lanjut Andi berkata, Tiongkok selalu mengawasi protokol ekspor sarang burung walet yang sudah disepakati pemerintah Indonesia. Untuk itu, kata dia, Karantina Pertanian Soekarno Hatta akan terus mendampingi pelaku usaha sehingga produk Indonesia selalu diterima oleh Tiongkok.
Sementara itu Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Badan Karantina Pertanian Wisnu Wasisa Putra, yang turut hadir secara daring menyampaikan jaminan kesehatan dan ketertelusuran produk sarang burung walet hingga ke asal rumah walet merupakan persyaratan mutlak yang diminta oleh Tiongkok.
“Sudah menjadi tugas Badan Karantina Pertanian ketika terjadi hambatan dagang berupa persyaratan teknis, maka sama-sama kita perbaiki dan kita selesaikan agar sarang burung walet yang diekspor sehat dan aman,” terang Wisnu.