HESTEK.CO.ID – Komitmen dengan tidak ingin memberikan janji-janji manis yang tidak mungkin terealiasi ditegaskan Calon Bupati (Cabup) Gorontalo, Syam T. Ase, saat berorasi kampanye di Desa Tabumela, Kecamatan Tilango, Senin (14/10/2024).
Syam mengatakan, penting bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan khayalan janji-janji kampanye yang tidak sesuai dengan kapasitas Anggaran Pendapatan Belanja Daerah atau (APBD) Kabupaten Gorontalo.
Salah satunya dalam APBD tahun 2025 mendatang yang sempat ditandatangani Syam T. Ase, semasa menjabat Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo 2019-2024.
Baca Juga: Tak Terbendung, Ribuan Massa Padati Kampaye SYAH di Kecamatan Tilango
“Kami tidak ingin membuat masyarakat berkhayal dengan janji-janji yang tidak mungkin terealisasi. Kami ingin janji yang kami berikan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah,” kata Syam T. Ase.
Menurut Syam, APBD Kabupaten Gorontalo setiap tahun berkisar pada angka Rp 1,4 triliun, terdiri dari dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK), serta pendapatan asli daerah (PAD).
Syam bilang dari jumlah tersebut, hanya sebagian yang dapat digunakan secara fleksibel.
“Dari total APBD tersebut, hanya sekitar Rp. 650 miliar dari DAU dan Rp 100 miliar dari PAD yang bisa dimanfaatkan secara langsung,” jelas Syam.
Baca Juga: Kampanye Perdana di Tilango, SYAH Sasar Dukungan Dapil Telaga CS
Syam menuturkan penggunaan anggaran Rp. 650 miliar diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 212, yang mengharuskan 30 persen dialokasikan untuk pendidikan, kesehatan, dan pembangunan.
“Setelah pengurangan tersebut, tersisa sekitar Rp. 455 miliar yang dapat dikelola untuk kebutuhan lain,” papar Syam.
Belum lagi, kata Syam, Kabupaten Gorontalo masih harus membayar pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 65 miliar, sehingga yang tersisa untuk operasional hanya sekitar Rp. 390 miliar, ditambah Rp. 100 miliar dari PAD.
Baca Juga: Pilbup Gorontalo 2024, SYAH Kukuhkan Tim Pemenangan Tingkat Desa
Syam menyampaikan bahwa dari Rp. 490 miliar DAU dan PAD bila dibagi 12 bulan, maka hasilnya Rp. 40,3 miliar setiap bulannya.
Dari jumlah tersebut digunakan lagi untuk membayar gaji aparatur sipil negara (ASN), honorer, tambahan penghasilan pegawai (TPP), anggaran dana desa (ADD) dan perlengkapan alat tulis kantor (ATK).
“Rp. 40,3 miliar per bulan itu harus digunakan untuk membayar gaji pegawai negeri sipil (ASN) sebesar Rp 23 miliar, tambahan penghasilan pegawai (TPP) Rp. 6 miliar, dan anggaran dana desa (ADD) sebesar Rp. 6 miliar. Belum lagi bayar gaji honorer Rp. 3 miliar lebih dan ATK,” terang Syam.
Dengan hasil tersebut, Syam mempertanyakan kemampuan APBD untuk memberikan janji-janji besar kepada masyarakat.
Baca Juga: Resmi Mendaftar ke KPU, PPP Usung Paket “SYAH” di Pilkada Kab. Gorontalo 2024
“Dari mana kita bisa menjanjikan program-program besar kepada masyarakat?” tanya Syam.
Olehnya Syam menegaskan, pasangan SYAH datang dengan memberikan janji yang realistis. Menurutnya, mereka lebih memilih untuk membangun harapan yang sesuai dengan kenyataan anggaran yang ada.
“Kami tidak ingin menipu rakyat dengan janji-janji manis. Jika kami mau, tentu kami bisa menjanjikan lebih banyak dari calon lainnya. Tapi, kami datang dengan kejujuran dan tekad untuk memanfaatkan APBD agar bisa dirasakan oleh seluruh rakyat kabupaten Gorontalo,” tutupnya.