Janji Gelar Aksi Secara Berkala Ditepati, Pekan Depan GMMP Geruduk Polda Gorontalo Lagi

REDAKSI
Rikbal Mohi, anggota GMMP melayangkan surat pemberitahuan aksi di Polda Gorontalo pekan depan terkait PETI Bulangita dan Teratai. Foto Ist
 

HESTEK.CO.ID – Gelombang protes terhadap aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) khususnya di wilayah Bulangita dan Teratai, Kabupaten Pohuwato, dipastikan terus berlanjut.

Setelah melakukan aksi demonstrasi beberapa waktu lalu, mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Menuntut Perubahan (GMMP) kembali bakal menggeruduk Markas Polda Gorontalo.

banner 120x600

Aksi lanjutan dijadwalkan berlangsung pekan depan, mulai Senin 28 April sampai dengan 1 Mei 2025. Aksi tersebut sebagai bentuk tekanan terhadap aparat penegak hukum agar segera menindak tegas pelaku pertambangan ilegal yang diduga merusak lingkungan dan membahayakan keselamatan warga di sekitar lokasi tambang.

Koordinator Lapangan (Korlap) GMMP, Andi Taufik, mengatakan bahwa langkah ini diambil karena hingga saat ini belum ada tindakan konkret dari pihak kepolisian, meskipun sebelumnya laporan dan bukti aktivitas ilegal tersebut sudah disampaikan.

“Kami lagi-lagi mendesak pihak kepolisian untuk menegakkan hukum secara adil. PETI Bulangita bukan hanya soal kerusakan lingkungan, tetapi juga menyangkut keselamatan masyarakat dan masa depan daerah,” ujar Andi dalam keterangan persnya, Sabtu (26/04/2025).

Andi bahkan menyoroti adanya dugaan pembiaran terhadap aktivitas ilegal yang disebut-sebut melibatkan sejumlah oknum. Salah satunya koordinator utama jaringan pertambangan ilegal di Pohuwato, Yosar Ruiba, yang dinilai kebal terhadap hukum.

Yosar, kata dia, diduga melakukan pungutan terhadap para pelaku usaha PETI lainnya. Pungutan disebut-sebut sebagai uang atensi atau “Upeti” kepada oknum petinggi di Polda Gorontalo, untuk memuluskan aktivitas ilegal serta melanggar hukum tersebut. Tak tanggung-tanggung, nilainya mencapai 50 juta rupiah per alat beratnya

“Tuntutan kami masih sama, tangkap dan adili Yosar Ruiba, serta tutup aktivitas PETI di Desa Bulangita dan Teratai. Aksi pekan depan diharapkan menjadi momentum bagi aparat untuk bersikap tegas dalam menangani aktivitas PETI, yang selama merajalela,” tegasnya.