HESTEK.CO.ID – Wakil Ketua Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai dasar pembentukan Kementerian Haji dan Umrah.
Hal itu disampaikan Dahnil usai mengikuti rapat bersama Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (25/8/2025).
“Presiden ingin segera mengakselerasi prosesnya dengan menyiapkan perpres agar Kementerian Haji dan Umrah bisa langsung berjalan, karena saat ini masih berbentuk badan penyelenggara,” kata Dahnil.
Ia menambahkan, kementerian baru tersebut juga sudah mulai melakukan berbagai persiapan teknis terkait pelaksanaan haji. Salah satunya pembayaran setoran awal (down payment) ke pihak Arab Saudi untuk biaya layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Sudah disepakati dilakukan setoran awal sekitar Rp2,6 hingga Rp2,8 triliun untuk persiapan keberangkatan jamaah,” ujarnya.
Transisi dari BP Haji ke Kementerian
Terkait proses transisi dari BP Haji ke Kementerian, Dahnil menjelaskan bahwa sesuai amanat undang-undang, akan ada pergeseran atau shifting baik aset maupun sumber daya manusia (SDM).
“Seluruh aset perhajian yang selama ini berada di bawah Kementerian Agama akan dialihkan ke Kementerian Haji dan Umrah. Begitu juga dengan SDM di Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), namun dengan syarat tertentu,” jelasnya.
Menurut Dahnil, Presiden Prabowo Subianti telah memberikan arahan agar proses peralihan SDM dilakukan dengan penyaringan ketat.
“Presiden menekankan bahwa Kementerian Haji dan Umrah harus menjadi wajah integritas. Karena itu, setiap SDM yang masuk akan melalui screening yang ketat agar bebas dari praktik korupsi, manipulasi, dan tindakan lain yang mencederai kepercayaan publik,” tegasnya.
Legacy Presiden Prabowo
Lebih jauh, Dahnil menyebutkan bahwa pembentukan Kementerian Haji dan Umrah merupakan warisan penting dari Presiden Prabowo Subianto.
“Dalam sejarah Indonesia, banyak presiden berkeinginan membentuk badan atau bahkan kementerian khusus haji, namun selalu gagal. Baru Presiden Prabowo yang berhasil mewujudkannya. Ini hadiah besar bagi rakyat Indonesia, khususnya umat Islam,” pungkasnya.
