HESTEK.CO.ID – Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo memasuki fase baru pengembangan pendidikan tinggi dengan mengukuhkan ratusan lulusan dalam Wisuda Angkatan VI Tahun 2025. Sebanyak 286 wisudawan dan wisudawati resmi dilepas, sekaligus menandai kelulusan pertama Program Magister Manajemen.
Prosesi wisuda yang digelar Minggu (21/12/2025) tersebut menjadi refleksi pertumbuhan UBM, baik dari sisi jumlah lulusan maupun perluasan jenjang pendidikan. Untuk pertama kalinya, lulusan strata dua Magister Manajemen turut diwisuda sebagai angkatan perdana.
Secara keseluruhan, lulusan berasal dari Program Pascasarjana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), serta Fakultas Sains, Teknologi, dan Ilmu Kesehatan (FSTIK). FSTIK mendominasi jumlah lulusan dengan 203 orang dari berbagai program studi bidang kesehatan dan layanan medis. Sementara FEB meluluskan 50 orang dan Pascasarjana mencatatkan 33 lulusan.
Ketua Yayasan Universitas Bina Mandiri, Dr. Azis Rachman, MM, IPM, menilai pencapaian ini tidak hanya soal kuantitas lulusan, tetapi juga kesiapan kampus dalam menjawab kebutuhan dunia kerja yang terus berubah.
Menurutnya, tantangan terbesar perguruan tinggi saat ini adalah memastikan lulusan memiliki kecakapan nonakademik yang memadai. Dunia usaha dan industri, kata dia, justru lebih banyak mencari sumber daya manusia yang unggul dalam komunikasi, adaptasi, dan kepemimpinan.
Sebagai respons atas tantangan tersebut, UBM mengintegrasikan pembelajaran berbasis pengalaman melalui kebijakan Merdeka Dosen dan Kampus Nasional (MDKN). Mahasiswa didorong untuk belajar langsung di tengah masyarakat, organisasi, maupun dunia industri agar terbiasa menghadapi persoalan nyata.
“Model pembelajaran ini membentuk karakter dan daya saing lulusan, bukan sekadar mengejar nilai akademik,” kata Dr. Azis.
Ia juga menyoroti besarnya peluang kerja bagi lulusan bidang kesehatan. Program Analis Kesehatan dan Farmasi, menurutnya, masih menjadi salah satu yang paling dibutuhkan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Bahkan, pasar tenaga kerja luar negeri seperti Jepang mulai terbuka lebar bagi lulusan UBM.
Untuk menunjang peluang tersebut, UBM memperkuat pembelajaran bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang, sebagai bagian dari strategi internasionalisasi lulusan.
Sementara itu, Guru Besar UBM, Prof. Dr. H. Akmal Umar, SE, M.Si, menyebut wisuda tahun ini sebagai indikator kematangan institusi dalam membangun atmosfer akademik. Ia optimistis UBM Gorontalo mampu melangkah ke jenjang yang lebih tinggi.
Saat ini, UBM tengah mempersiapkan pembukaan Program Doktor (S3), dengan agenda visitasi yang direncanakan berlangsung awal tahun depan. Targetnya, Program Doktor Manajemen sudah dapat menerima mahasiswa pada tahun akademik 2026–2027.
Dukungan terhadap pengembangan UBM Gorontalo juga terus mengalir dari LLDIKTI Wilayah XVI, seiring dorongan peningkatan mutu dan daya saing perguruan tinggi di kawasan timur Indonesia.
Melalui wisuda Angkatan VI ini, UBM Gorontalo menegaskan komitmennya sebagai kampus yang tidak hanya mencetak lulusan, tetapi juga membangun sumber daya manusia yang adaptif, profesional, dan siap bersaing di level global.








