Fraksi Demokrat Soroti Kemiskinan, Pengangguran, dan Masalah Gizi di Pembahasan RPJMD Kota Gorontalo

REDAKSI
Fraksi Demokrat Soroti Kemiskinan, Pengangguran, dan Masalah Gizi dalam Pembahasan RPJMD Kota Gorontalo. (Foto: Juna/Hestek.co.id)
 

HESTEK.CO.ID – Fraksi Demokrat DPRD Kota Gorontalo menyampaikan sejumlah catatan kritis dalam pandangan umumnya terhadap Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Gorontalo Tahun 2025–2029. Tiga isu utama yang disoroti yakni kemiskinan, pengangguran, dan permasalahan kesehatan balita.

Anggota Fraksi Demokrat, Marwan Pasue, dalam rapat paripurna penyampaian pandangan umum fraksi, menekankan bahwa angka kemiskinan di Kota Gorontalo terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Ia menyebut kondisi ini diperparah oleh lonjakan harga kebutuhan pokok akibat inflasi.

banner 120x600

“Fraksi Demokrat meminta Pemerintah Kota Gorontalo untuk segera merumuskan dan menjalankan strategi yang efektif guna menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok masyarakat,” ujar Marwan, pada Selasa (15/7/2025).

Selain kemiskinan, Fraksi Demokrat juga menyoroti tingginya angka pengangguran. Oleh karena itu, mereka mendorong pemerintah kota untuk lebih aktif mengundang investor dan menciptakan iklim usaha yang sehat agar mampu membuka lapangan kerja baru.

“Kami berharap Pemerintah Kota Gorontalo terus mengupayakan kehadiran investor untuk menumbuhkan dunia usaha lokal dan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat,” lanjut Marwan.

Dalam bidang kesehatan, Fraksi Demokrat menyoroti masih adanya 1,2 persen balita di Kota Gorontalo yang mengalami gizi buruk. Pihaknya mendorong peningkatan layanan dan kualitas kesehatan bagi anak-anak usia dini, serta meminta perhatian serius terhadap masalah stunting.

“Permasalahan gizi buruk dan stunting harus menjadi prioritas. Pemerintah perlu memberikan perhatian dan anggaran yang memadai untuk menurunkan angka kasus ini di Kota Gorontalo,” tegasnya.

Fraksi Demokrat berharap agar RPJMD 2025–2029 tidak hanya menjadi dokumen perencanaan, tetapi benar-benar menjadi panduan kerja yang berorientasi pada penyelesaian masalah riil di tengah masyarakat.