HESTEK.CO.ID – Kasus dugaan penganiayaan terhadap anak berusia 12 tahun berinisial MNJ di Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, masih menyisakan trauma mendalam bagi korban maupun keluarganya.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Gorontalo memastikan akan terus melakukan pendampingan psikologis hingga korban benar-benar pulih.
Kepala Dinas DPPPA Kabupaten Gorontalo, Zescamelya Uno, saat mengunjungi korban pada Rabu (10/9) menegaskan pihaknya berkomitmen memberikan pemulihan berkelanjutan.
“Anak ini mengalami trauma, kadang menangis dan gemetar sendiri karena mengingat kejadian. Itu yang kami rawat sekarang supaya tekanan-tekanan bisa hilang, dan anak kembali pulih. Pendampingan tidak hanya sekali, tapi sampai kondisi psikologisnya benar-benar sembuh,” jelasnya.
Ia menambahkan, selain aspek psikologis, pihaknya juga akan mendampingi korban sepanjang proses hukum berlangsung, mulai dari pemeriksaan kepolisian hingga pengadilan.
“Pendampingan akan berjalan seiring proses hukum. Jadi dari BAP sampai pengadilan nanti, kami tetap bersama korban. Di samping itu, pemulihan psikologis juga terus dilakukan,” tegas Zescamelya.
Tak hanya anak, ibunda korban juga mengalami tekanan mental pascakejadian.
“Nanti ibunya juga akan kami dampingi untuk pemulihan psikologis, karena terlihat juga ada trauma,” tambahnya.
Sementara itu, Camat Telaga Biru, Muchtar Potutu, mengaku sejak awal pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas DPPPA agar korban mendapat perlindungan.
“Harapan kami anak ini bisa segera sehat, begitu juga ibunya, agar bisa melanjutkan kehidupan seperti biasa. Fokus kami adalah kesehatan mental korban, bukan ke hal lain dulu,” ujarnya.
Kasus dugaan penganiayaan terhadap MNJ oleh oknum anggota polisi ini sebelumnya dilaporkan ke Polda Gorontalo pada Jumat (5/9). Hingga kini, proses penyelidikan masih berlangsung.
