Example floating
Example floating
Example 728x250
Liputan KhususNews

BGN Puji Standar SPPG di Bone Bolango, Dua Dapur Gizi Lulus Verifikasi Teknis

REDAKSI
9
×

BGN Puji Standar SPPG di Bone Bolango, Dua Dapur Gizi Lulus Verifikasi Teknis

Sebarkan artikel ini
Plt. Deputi Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN), Dr. Gunalan (lima dari kanan) saat meninjau SPPG Talulobutu Selatan, Kecamatan Tapa dan SPPG Bongoime, Kecamatan Tilongkabila, Rabu (19/11/2025). FOTO IST

HESTEK.CO.ID – Plt. Deputi Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN), Dr. Gunalan, menegaskan bahwa Kabupaten Bone Bolango berada pada jalur yang tepat dalam implementasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Penilaian ini disampaikan setelah dua dapur gizi SPPG Talulobutu Selatan dan SPPG Bongoime dinilai memenuhi seluruh ketentuan dalam Petunjuk Teknis (Juknis) BGN.

“Alhamdulillah dari kedua SPPG yang kami tinjau hari ini, semua standar berdasarkan juknis BGN sudah diikuti ketentuannya,” ujar Dr. Gunalan, saat meninjau langsung dua lokasi tersebut, Rabu (19/11/2025).

Ia mengapresiasi kondisi sarana-prasarana, proses pengolahan pangan, hingga penerapan standar kebersihan yang dinilai sudah berjalan optimal.

Imbauan Antisipasi Lonjakan Harga Bahan Pokok

Menjelang Natal dan Tahun Baru, Dr. Gunalan mengingatkan pengelola SPPG untuk tidak terpaku pada satu jenis komoditas, terutama telur dan ayam yang berpotensi mengalami lonjakan harga.

“Karena barang ini langka dan harganya naik, maka bisa menggunakan bahan baku lain seperti daging, ikan, dan alternatif lain. Mudah-mudahan di Bone Bolango tidak terjadi kelangkaan,” tegasnya.

Menurutnya, inovasi bahan baku penting agar distribusi gizi tetap berjalan tanpa mengorbankan kualitas maupun kontinuitas pasokan.

Dorong Kemitraan dengan Petani Lokal

Dalam peninjauan tersebut, Dr. Gunalan juga mengapresiasi langkah SPPG Bone Bolango yang mulai menghubungkan rantai pasok dapur gizi dengan petani lokal. Ia mencontohkan model kemitraan serupa di Membramo yang terbukti menggerakkan ekonomi masyarakat kecil.

“Ini sangat bagus. Uang benar-benar beredar di masyarakat, khususnya petani sebagai penyedia bahan baku,” ujarnya. “SPPG bukan hanya memberi manfaat gizi, tapi juga menjadi pengungkit ekonomi lokal.”

Sarana-Prasarana Dinilai Sangat Baik

Gunalan membeberkan bahwa sarana kedua SPPG berada dalam kondisi sangat baik. Salah satu SPPG bahkan menggunakan air kemasan untuk proses memasak serta menerapkan prosedur pembersihan alat menggunakan air panas sebagai standar higienitas.

“Dari sisi keamanan sarana dan prasarana, itu sangat baik dan patut dicontoh,” katanya.

Ia berharap seluruh SPPG di Bone Bolango bisa menerapkan standar yang sama untuk memastikan konsistensi kualitas dan keamanan pangan.

Baru 4 dari 21 Dapur Gizi Beroperasi

Saat ini Bone Bolango baru memiliki 4 dari total rencana 21 dapur gizi. Dr. Gunalan menyebut percepatan pembangunan menjadi kebutuhan mendesak karena dampaknya sangat besar bagi masyarakat.

“Kalau 21 dapur itu beroperasi, ada sekitar hampir Rp250 miliar uang yang akan berputar di kalangan petani, peternak, dan sektor lainnya. Ini angka yang sangat besar,” tandasnya.