HESTEK.CO.ID – Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Bone Bolango, Ismet Mile dan Risman Tolingguhu kerap mendapat serangan Black Campaign atau kampanye hitam.
Salah satunya serangan terhadap Risman Tolingguhu misalnya. Disalah satu media daring atau online Risman diberitakan pamer uang dollar tanpa klarifikasi.
Terbaru beredarnya video saat dirinya memberikan sambutan di Kantor KPU Bone Bolango, yang dipelintir dan dijadikan meme oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Juru Bicara Tim Kuasa Hukum IRIS, Fanly Katili, menegaskan bahwa video itu ketika kliennya belum menggunakan kaca mata sehingga tak melihat dengan jelas isi sambutan.
“Itu video dipotong, ada klien kami setelah pakai kacamata bisa berpidato dengan baik. Cuman karena memang begini resiko dalam dunia politik, sekecil apapun kesalahan pasti coba dimanfaatkan oleh pihak lain,” kata Fanka, sapaan akrab Fanli Katili.
Sementara bagi Risman Tolingguhu, ia tidak terlalu ambil pusing terhadap berbagai Black Campaign yang mengarah ke dirinya.
“Tidak apa-apa, walaupun saya dinilai baru dalam politik. Saya paham beginilah resiko yang akan kita dapat, kita harus siap difitnah, dihina, diserang isu macam-macam. Tapi satu hal yang pasti kita tidak boleh patah semangat untuk rakyat Bone Bolango,” kata Risman Tolingguhu.
Ketimbang menanggapi berbagai serangan Black Campaign, Risman mengaku dirinya saat ini bersama Ismet Mile fokus terhadap gagasan dan program yang akan ditawarkan untuk rakyat Bone Bolango.
“Saya mendampingi pak Ismet Mile karena kami telah bersepakat membawa visi, untuk mewujudkan rakyat Bone Bolango yang lebih madani. Fokus saya disitu,” imbuhnya.
Kata Risman, tujuan rakyat Kabupaten Bone Bolango lebih madani tentunya akan diwujudkan oleh pasangan calon IRIS lewat sejumlah program unggulan.
“Kami punya program 2 sapi untuk 1 KK, kami ingin mengiris angka kemiskinan di Bone Bolango, kami ingin tidak ada lagi akses jalan yang menyulitkan mobilitas rakyat, kami ingin hadirkan sebanyak mungkin lapangan kerja, kami ingin tidak ada lagi anak-anak putus sekolah hanya karena biaya, semua hal ini tujuan tidak lain karena kami ingin rakyat madani itu terwujud di Kabupaten Bone Bolango,” tuntasnya.
