Kapten KM Barcelona Jadi Tersangka, Dugaan Pelanggaran Manifes Diusut

ADMIN
Potret KM Narcelona 5 terbakar di laut Sulawesi Utara. Foto Istimewa
 

HESTEK.CO.ID – Tragedi kebakaran kapal KM Barcelona VA di perairan Pulau Talise, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, menewaskan lima penumpang dan melukai puluhan lainnya. Insiden tragis ini terjadi pada Minggu, 20 Juli 2025, ketika kapal tengah berlayar dari Talaud menuju Kota Manado.

Kapten kapal berinisial IB resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Sulawesi Utara melalui Direktorat Polairud. Penetapan ini didasari oleh dugaan kuat pelanggaran terhadap manifes penumpang kapal yang dianggap sebagai bentuk kelalaian fatal.

banner 120x600

“Benar, sudah ada penetapan tersangka. Inisial IB, kapten kapal,” ungkap Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Alamsyah Hasibuan, Senin malam (21/7/2025).

Jumlah Penumpang Melebihi Manifes Resmi

Dalam manifes resmi, tercatat hanya 280 penumpang, namun penyelidikan menemukan jumlah penumpang sebenarnya jauh lebih banyak. Fakta ini dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap standar keselamatan pelayaran.

“Sesuai manifes, penumpang hanya 280 orang. Ternyata melebihi kapasitas,” tegas Alamsyah.

Selain sang kapten, sebanyak 13 anak buah kapal (ABK) juga tengah diperiksa secara intensif untuk mendalami potensi pelanggaran dan kelalaian prosedur lainnya.

Kebakaran hebat yang melanda kapal menyebabkan lima korban meninggal dunia. Tiga di antaranya telah berhasil diidentifikasi:

  • Hugu Majuntu – Penderita epilepsi dan pasca-stroke
  • Betrivia Malimbulun – Ibu hamil 37–38 minggu, dengan komplikasi
  • Daniel Lena – Meninggal akibat serangan jantung (STEMI)

Dua korban lainnya masih dalam proses identifikasi. Puluhan penumpang lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di Puskesmas Mubune. Para korban berasal dari berbagai wilayah seperti Lirung, Beo, Kabaruan, dan Melonguane.

Evakuasi Gabungan: TNI AL Turun Tangan, Nelayan Bantu SAR

Upaya penyelamatan dilakukan secara cepat. TNI Angkatan Laut melalui Lantamal VIII/Manado mengerahkan dua kapal, yaitu KRI Pari dan KAL Tedung Selar, untuk membantu proses evakuasi. Keterlibatan para nelayan setempat juga sangat membantu dalam menjangkau korban di laut.

“TNI AL juga melibatkan nelayan sekitar dalam upaya mengevakuasi korban,” ujar Panglima Komando Armada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, dikutip dari Antara.

Saksi mata menyebutkan asap tebal mulai terlihat dari dek atas kapal, menyebabkan kepanikan luar biasa di antara para penumpang.

“Kapal terbakar saat dalam perjalanan. Semua orang berhamburan menyelamatkan diri, termasuk anak-anak,” ungkap salah satu saksi di lokasi kejadian.

KM Barcelona: Rute Antar Pulau, Masih Diselidiki

KM Barcelona merupakan kapal penumpang yang melayani rute Talaud–Manado, serta jalur lain seperti Manado–Tahuna dan sekitarnya. Saat kejadian, kapal dalam perjalanan reguler dari Talaud ke Manado dan terbakar di tengah perjalanan.

Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Selain pemeriksaan terhadap kapten dan ABK, kepolisian juga tengah menyelidiki kemungkinan adanya kelalaian dari pihak pengelola atau operator pelayaran.

Polisi Pastikan Proses Hukum Jalan Terus

Polda Sulawesi Utara memastikan proses penyidikan akan terus dikembangkan. Penanganan tragedi ini tidak hanya menyasar individu, tapi juga struktur tanggung jawab pengelolaan kapal.

“Selain IB dan ABK, kami juga akan menelusuri kemungkinan kelalaian dari pengelola kapal,” tutup Alamsyah.