HESTEK.CO.ID — Banjir besar yang melanda Aceh Tamiang meninggalkan kerusakan berat di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru. Tumpukan kayu gelondongan dan lumpur tebal menyelimuti kawasan pemukiman, termasuk area Pondok Pesantren Darul Mukhlishin.
Berdasarkan laporan Antara, Minggu (7/12/2025), material banjir menutup akses menuju desa. Kayu-kayu besar memenuhi halaman ponpes dan wilayah sekitarnya, menyisakan hanya bangunan masjid dan gedung utama yang masih terlihat di tengah hamparan lumpur.
Kondisi ini membuat bantuan sulit masuk karena jalur darat tertutup sepenuhnya. Air juga masih menggenangi halaman masjid serta area ponpes, memperburuk proses evakuasi dan pembersihan.
Dampak banjir tidak hanya dirasakan di Tanjung Karang. RSUD Aceh Tamiang juga dipenuhi lumpur sehingga menghambat pelayanan fasilitas kesehatan tersebut. Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang menargetkan pembersihan total RSUD dapat selesai dalam tiga hari.
“Pembersihan RSUD kami targetkan tiga hari selesai. Banyak tim gabungan yang membantu, semoga prosesnya dilancarkan,” ujar Bupati Aceh Tamiang, Armia Pahmi, dalam keterangan yang disampaikan BNPB, Minggu (7/12/2025).
Sementara itu, pendistribusian logistik untuk warga terdampak mulai berjalan melalui jalur darat, laut, dan udara. Data sementara mencatat bantuan yang masuk via udara telah mencapai 18,2 ton dan melalui jalur laut sebanyak 1,8 ton.













