Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
News

Pasca Konferda VI, La Ode Haimudin Pimpin PDIP Gorontalo

Redaksi
4
×

Pasca Konferda VI, La Ode Haimudin Pimpin PDIP Gorontalo

Sebarkan artikel ini

HESTEK.CO.ID — PDI Perjuangan Provinsi Gorontalo resmi menuntaskan agenda restrukturisasi kepengurusan melalui Konferensi Daerah (Konferda) VI yang digelar di Gedung GPCC, Kota Gorontalo, Selasa (2/12/2025). Forum tersebut menetapkan La Ode Haimudin sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Gorontalo untuk periode 2025–2030.

Penetapan kepemimpinan baru itu sekaligus menandai berakhirnya masa transisi organisasi dan menjadi pijakan awal konsolidasi partai menghadapi tantangan politik lima tahun ke depan.

Usai terpilih, La Ode Haimudin menegaskan bahwa dirinya menerima mandat tersebut sebagai amanah kolektif yang harus dijalankan dengan semangat kebersamaan. Ia menyebut penguatan struktur hingga tingkat cabang dan anak cabang menjadi prioritas utama kepengurusannya.

“Ke depan yang paling penting adalah menyatukan kembali kekuatan partai. Semua kader harus bergerak bersama, tanpa melihat perbedaan yang pernah ada,” ujar La Ode dalam pidatonya.

Ia juga menyinggung pengalamannya yang panjang di internal partai, termasuk pernah menduduki posisi strategis di jajaran DPD. Menurutnya, pengalaman tersebut menjadi modal penting dalam mengelola dinamika organisasi di daerah.

Rangkaian Konferda dan Konferensi Cabang (Konfercab) PDI Perjuangan se-Provinsi Gorontalo dipimpin langsung oleh perwakilan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, yakni Ahmad Basarah dan Putri Guntur Soekarno, yang ditugaskan untuk mengawal jalannya forum hingga tuntas.

Dalam forum tersebut, DPP PDI Perjuangan secara resmi mengesahkan struktur inti DPD PDI Perjuangan Gorontalo periode 2025–2030 melalui Surat Keputusan bernomor 29/KPPS-KP/DPP/XI/2025. Selain La Ode Haimudin sebagai ketua, Venny Rosdiana Anwar dipercaya sebagai sekretaris dan Dedy Hamsah sebagai bendahara.

Ahmad Basarah dalam arahannya menegaskan bahwa keputusan DPP merupakan politik organisatoris yang bersifat final. Ia meminta seluruh kader PDI Perjuangan di Gorontalo menghentikan perdebatan internal dan fokus menjalankan garis perjuangan partai.

“Tidak ada lagi ruang untuk tarik-menarik kepentingan. Semua keputusan sudah ditetapkan dan wajib dijalankan oleh seluruh struktur,” tegas Basarah.

Konferda VI juga menghasilkan sejumlah catatan strategis, termasuk komitmen meningkatkan kekuatan elektoral PDI Perjuangan di Gorontalo, baik dalam kontestasi legislatif maupun pemilihan kepala daerah mendatang.

Sebelumnya, kepemimpinan DPD PDI Perjuangan Gorontalo dipegang oleh Kris Wartabone pada periode 2019–2024. Tongkat estafet kepemimpinan kini beralih kepada La Ode Haimudin melalui mekanisme Konferda VI.

Dengan selesainya Konferda dan Konfercab, PDI Perjuangan Gorontalo diharapkan segera melakukan konsolidasi menyeluruh sebagai langkah awal mempersiapkan agenda politik berikutnya.