Post ADS 1
Berita  

Diduga Tak Profesional Rekrut Tim Enumerator, AMMPD Soroti Dikes Kab. Gorontalo

Arif Rahim. [dok. Istimewa]
banner 120x600
Share :  

HESTEK.CO.ID – Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Daerah (AMMPD), menyoroti dugaan ketidakprofesionalan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, dalam seleksi tenaga enumerator SKI 2023 yang dikeluhkan saat ini.

Sorotan disampaikan pentolan AMMPD, Arif Rahim. Menurutnya, jika mengamati keluhan para pendaftar maka potensi kolusi dan nepotisme bisa dipastikan benar adanya.

“Bahkan tahapan yang saat ini sementara berjalan yaitu seleksi wawancara bisa jadi hanya formalitas. Hasilnya pasti orang-orang lingkungan para pejabat Dikes yang diluluskan,” kata Arif Rahim, Selasa (25/7/2023).

Arif sangat menyayangkan hal tersebut jika benar adanya. Apalagi, kata dia, belum lama ini Pemerintah Kabupaten Gorontalo baru saja merumahkan tenaga kontrak, yang bisa jadi mereka adalah para pendaftar tenaga pengumpul data kesehatan tersebut.

“Nanti kita lihat apakah hasil seleksi di Kabupaten Gorontalo ini sesuai dengan persyaratan maupun juklak yang diterbitkan Kementerian Kesehatan atau tidak,” ujarnya.

Arif meminta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo harus bertanggung jawab atas polemik yang terjadi saat ini, mengingat dirinya merupakan pembina kepegawaian dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

“Jelas, (Kadis Kesehatan_red) yang harus bertanggung jawab atas semua polemik ini. Apabila proses ini dilakukan secara tertutup dan subjektif. Maka yang dilakukan Dikes hari ini bukanlah proses seleksi, melainkan proses rekruitmen. Saya harap kadis mampu membedakan apa itu seleksi dan apa itu rekruitmen,” jelas Arif.

Sebelumnya proses seleksi Enumerator Survey Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 di Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo diduga sarat kolusi dan nepotisme.

Pasalnya informasi terkait hasil seleksi tim tenaga pengumpul data kesehatan program Kementrian Kesehatan (Kemenkes) itu, tidak diumumkan bahkan cenderung disembunyikan.

Pendaftar yang tidak menerima informasi tahapan seleksi tersebut menduga proses seleksi sengaja di tutup-tutupi, tidak profesional dan mengarah pada praktik kolusi dan nepotisme.

Pewarta : Oyie