Share :
HESTEK.CO.ID – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mengungkapkan alasan 129 warga negara Indonesia (WNI) enggan dievakuasi dari Palestina saat perang pasukan Israel dan Hamas pecah.
Direktur Jenderal Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, membeberkan ada 143 warga Indonesia yang ada di Palestina dan Israel.
Sebanyak 133 WNI di wilayah tersebut telah berkomunikasi dengan Kemlu RI. Dari jumlah tersebut, hanya empat WNI yang bersedia pulang ke RI, dan 129 lain memilih bertahan di Palestina.
“Namun berdasarkan informasi terakhir, dari 133 tersebut hanya empat yang ingin meninggalkan, [yang lain memilih tinggal] karena merasa aman,” kata Judha, mengutip CNN Indonesia, Jumat (13/10/2023).
Empat WNI itu tinggal di Tel Aviv, Israel, dan berhasil dievakuasi dari wilayah tersebut. Mereka kini sudah tiba di Yordania.
Para WNI yang lain tinggal di Arrava, Beer Sheba, Yerusalem, Nahariya, hingga Tel Aviv. Selain itu, 10 warga Indonesia tinggal di Gaza.
Judha mengatakan 10 WNI di Gaza itu sulit dievakuasi karena Israel terus membombardir dan memblokade total wilayah tersebut.
Lebih lanjut, Judha menyampaikan Kemlu tak memaksa jika WNI memilih untuk tetap tinggal di sana.
“Kami tidak bisa memaksakan, pilihan terakhir dikembalikan kepada masing-masing WNI. Tugas kami adalah memberikan informasi mengenai penilaian situasi keamanan, tapi pilihan dikembalikan kepada masing-masing,” ujar Judha.
Pasukan Israel dan Hamas berperang sejak 7 Oktober. Imbas perang ini, ribuan orang di Israel dan Palestina meninggal.
(hsk/cnn/and)