Share :
HESTEK.CO.ID – Langkah PT Anggrek Gorontalo Internasional Terminal (AGIT) terhadap pengambilalihan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Anggrek menuai sorotan.
Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Gorontalo Utara (Gorut), Iwan Kolly, mengeluarkan pernyataan terkait sikap PT AGIT tersebut.
Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap rencana penggusuran perusahaan bongkar muat di Pelabuhan Anggrek.
Iwan menyebut jika perusahaan-perusahaan bongkar muat diusir, hal itu dapat mengakibatkan keresahan di kalangan pekerja.
“Proses bongkar muat di pelabuhan memerlukan perusahaan bongkar muat, dan jika mereka dikeluarkan, dapat menyebabkan kendala dalam proses tersebut,” kata Iwan Kolly, dalam keterangan resminya, Ahad (14/1/2024).
Ia berharap PT AGIT dapat mengurungkan niatnya dan bersedia membahas rencana ke depan untuk tetap mempertahankan perusahaan bongkar muat di Pelabuhan Anggrek.
Sementara itu Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Gorontalo, Adhan Dambea, juga mengomentari masalah itu.
Adhan bahkan menyebut adanya informasi delapan perusahaan bongkar muat (PBM) di Kota Gorontalo juga akan diambil alih oleh PT AGIT.
“Dengan alasan adanya rencana pembangunan pelabuhan yang akan dimulai pada bulan Februari mendatang,” kata Adhan.
Ia menyampaikan kekhawatirannya terkait timing pengambilalihan ini, mengingat rencana pembangunan pelabuhan sudah ada sejak tiga tahun lalu.
Adhan mempertanyakan pengambilalihan baru dilakukan saat tahun politik. Ia berharap PT AGIT dapat meninjau kembali keputusannya.
“Rakyat tidak boleh menjadi korban hanya karena adanya pembangunan, saya meminta PT AGIT mempertimbangkan rencana pembangunan dengan matang,” ujarnya.
Seperti diketahui pengembangan dan pembangunan Pelabuhan Anggrek menjadi isu hangat di Gorontalo.
Hal itu dihkawatirkan akan berdampak langsung pada keberlangsungan aktivitas ekonomi dan pekerjaan di wilayah tersebut.
Sejumlah pihak termasuk KSPSI dan SPSI, menekankan perlunya dialog yang konstruktif untuk mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan.