HESTEK.CO.ID – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Menuntut Perubahan (GMMP) menggelar aksi demonstrasi di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Gorontalo, Kamis (24/04/2025).
Dalam aksinya massa mendesak agar pihak Polda Gorontalo segera menindak dan menutup seluruh aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) yang semakin marak di wilayah Pohuwato, khususnya di Desa Bulangita.
Koordinator Lapangan GMMP, Andi Taufik, menyampaikan sejumlah tuntutan yang mereka anggap mendesak untuk segera ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.
Selain meminta penutupan aktivitas PETI, Andi juga menegaskan perlunya Polda Gorontalo untuk segera memanggil dan menyelidiki sosok yang diduga menjadi koordinator utama dalam kegiatan ilegal tersebut, yaitu Yosar Ruiba.
“Tidak usah sebut lagi inisial, seluruh Gorontalo sudah tahu siapa dia. Yosar Ruiba adalah koordinator utama di balik PETI di Pohuwato, khususnya di Desa Bulangita,” kata Andi Taufik dalam orasinya.
Andi menjelaskan bahwa alasan utama mereka menuntut agar Yosar Ruiba segera dipanggil dan ditangkap adalah dugaan keterlibatannya dalam praktik pungutan liar yang dilakukan terhadap para pelaku usaha pertambangan di daerah tersebut.
Setiap ekskavator yang beroperasi, kata andi, dikenakan pungutan sebesar 50 juta rupiah, yang disebut-sebut sebagai ‘uang atensi’ dan akan disetorkan kepada sejumlah oknum petinggi di Polda Gorontalo.
“Ini adalah bentuk pemerasan yang sangat meresahkan. Kami berharap Kapolda Gorontalo yang baru mengetahui adanya oknum-oknum anak buahnya yang terlibat dalam aktivitas ilegal ini,” ujar Andi.
Ia menambahkan siap mendukung upaya Kapolda Gorontalo dalam memberantas praktik PETI, namun menekankan bahwa peran oknum-oknum di dalam tubuh kepolisian juga harus diungkap dan ditindak tegas.
Andi menambahkan, aksi yang dilakukan oleh GMMP bukan hanya untuk mendesak penutupan PETI, tetapi juga untuk membuka tabir dugaan kolusi antara para pelaku tambang ilegal dengan sejumlah oknum pejabat di Polda Gorontalo.
“Jika diperlukan kami siap membeberkan bukti-bukti keterlibatan oknum petinggi di Mapolda Gorontalo yang selama ini diduga bermain di balik layar melindungi Yosar, dalam mendukung kelancaran operasi PETI di Bulangita,” tegasnya.
Lebih lanjut Andi mengingatkan Kapolda Gorontalo yang baru untuk lebih tegas dalam menangani masalah ini, mengingat dampak buruk yang ditimbulkan dari PETI terhadap lingkungan dan masyarakat setempat.
Ia menyatakan GMMP akan terus memantau perkembangan penanganan kasus ini dan siap memberikan dukungan penuh kepada Kapolda jika ada langkah konkret untuk memberantas praktik ilegal yang merusak tersebut.
“Pihak kepolisian harus menunjukkan komitmennya dalam menegakkan hukum dan memberantas PETI di Gorontalo. Jika tidak, kami akan terus melakukan aksi dan mengungkap semua yang terjadi di balik praktik-praktik kotor ini,” ia menandaskan.