HESTEK.CO.ID – Salah satu guru besar Universitas Negeri Gorontalo, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Prof. DR. Ani M. Hasan, berhasil melakukan sebuah penelitian dalam sebuah project Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
MP3EI merupakan project strategis percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia periode 15 (lima belas) tahun, terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2025, dalam rangka pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.
Baca Juga: Kolaborasi AKCON dan SKYLINK: Solusi Konektivitas Canggih untuk Transformasi Digital Nasional
Pada tahun 2017 hingga 2019 Prof. Ani mendapatkan anggaran dengan total 1.5 milyar, untuk sebuah penelitian terkait produk emping jagung, yang dapat dikonsumsi tanpa pengawet.
Prof. Ani berhasil menemukan sebuah penelitian tentang produk jagung yang prosesnya tanpa memakan waktu yang sangat lama.
Cukup hanya dengan 4 jam, mulai dari perendaman dengan air yang dicampuri kapur sebanyak 0,3 gram dengan perbandingan 10 liter jagung.
“Ini sudah sesuai dengan regulasi, bahkan pasca penelitian-penelitian terdahulu juga, kapur ini dapat memperkuat struktur tulang namun juga tidak bisa berlebih,” kata Prof. Ani, Hal itu disampaikan Prof. Ani, saat melakukan konferensi pers di hotel Grand Q Kota Gorontalo, Jumat (30/8/2024).
Baca Juga:JNE Kupas Strategi Branding Sarana Pemasaran UMKM Gorontalo
Prof. Ani mengungkapkan, untuk bahan produknya sendiri menggunakan jagung jenis Bisi 2.
“Namun yang lebih bagus itu bindhe kiki, karena jagungnya tidak mudah rapuh, karena kalau bisi 2 itu jagungnya memiliki zat tepung sehingga mudah pecah dna rapuh,” ujarnya.
Dari hasil penelitian ini juga, Prof. Ani mampu menggerakkan perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan.
“Jadi bagaimana mereka ketika memiliki jagung itu bisa di olah untuk mempertahankan taraf hidup mereka. Karena kebanyakan warga gorontalo itu langsung memanfaatkan yang ada tanpa melihat potensi yang bisa digali. Padahal ketiak di jika 4 liter itu sebanding dengan 14 kali lipat untungnya jika di olah,” tuturnya.
Prof. Ani bilang, hasil produknya pun saat ini sudah sangat diminati oleh negara Jepang. Akan tetapi, ia masih ingin mengambangkannya di daerah Provinsi Gorontalo.
“Adapun kandungan gizi dari prodak ini ad kalsium, karbohidrat, gula serta lemak sehingga kalorinya sangat tinggi,” bebernya.
Bahkan yang luar biasnya lagi, prodak ini jika disimpan di dalam toples bisa bertahan hingga 6 bulan sampai 1 tahun lamanya.
Tak berdiri sendiri, Prof. Ani mengaku produknya pun dijamin sehat dan berlabel halal. sebab, sudah bekerja sama dengan dinas kesehatan serta BPOM Provinsi Gorontalo.
“Saya sendiri alhamdulillah sudah mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo” paparnya.
Prof. Ani juga telah melatih sebanyak 32 pelaku usaha menengah kecil di Provinsi Gorontalo.
“Tidak hanya masyarakat, tetapi ada juga dari mahasiswa yang dilatih untuk dikembangkan,” tutup Prof. Ani M. Hasan.