HESTEK.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo bergerak cepat dalam menangani banjir yang melanda wilayah tersebut selama tiga hari terakhir akibat hujan deras yang berlangsung berjam-jam.
Kepala BPBD Kota Gorontalo, Mahmud Kiay Baderan, menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah penanganan darurat, termasuk menyiapkan tempat pengungsian bagi warga terdampak.
“Kami telah mengerahkan tim ke lokasi-lokasi pengungsian. Selain itu, petugas kami juga bekerja di area bencana untuk membantu proses evakuasi, terutama bagi lansia yang terjebak banjir, sekaligus melakukan pendataan jumlah warga terdampak,” kata Mahmud, Minggu (26/01/2025).
Sejumlah posko pengungsian telah didirikan di beberapa wilayah. Di Kelurahan Lekobalo, terdapat enam lokasi pengungsian, yaitu di halaman Rumah Karim Abas, Posyandu, aula dan halaman TK Pembina Lekobalo, halaman Kantor Lurah Lekobalo, serta rumah milik warga, seperti Rumah Hadian Usman dan Dataku.
Sementara itu, di Kelurahan Dembe I, ada tiga posko pengungsian yang terletak di halaman rumah warga.
“Kami terus berupaya melakukan tindakan preventif sesuai arahan dari Pj Wali Kota dan Pj Sekda,” tegas Mahmud.
Banjir yang terjadi ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Bulango dan Danau Limboto, yang tidak mampu menampung volume air hujan yang tinggi. Pemerintah daerah bersama BPBD terus memonitor situasi dan melakukan penanganan lanjutan.
Berikut adalah data dampak banjir yang telah dihimpun:
Kecamatan Kota Barat
- Kelurahan Lekobalo
KK: 415
Total Jiwa: 1.549
Pengungsi: 130 orang
Rumah Terendam: 363 unit
Balita: 153 orang
Ibu Hamil: 4 orang
Lansia: 80 orang
- Kelurahan Dembe I
KK: 170
Total Jiwa: 567
Pengungsi: 66 orang
Rumah Terendam: 107 unit
Balita: 49 orang
Ibu Hamil: 2 orang
Kecamatan Kota Selatan
- Kelurahan Limba B
KK: 258
Total Jiwa: 785
Balita: 37 orang
Rumah Terendam: 164 unit
- Kelurahan Biawao
KK: 185
Total Jiwa: 639
Rumah Terendam: 102 unit