HESTEK.CO.ID – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, Ramdan Liputo, menyampaikan keprihatinan mendalam terkait insiden dugaan penganiayaan yang melibatkan Kepala Desa Buhu, terhadap salah satu warganya.
Ramdan mengungkapkan bahwa peristiwa ini sangat disayangkan, mengingat kepala desa seharusnya menjadi sosok yang melayani, mengayomi, serta dihormati oleh masyarakat.
“Sangat mengecewakan melihat kejadian ini, apalagi pelakunya adalah seorang kepala desa. Seharusnya, kepala desa menjadi panutan dan contoh bagi masyarakat. Sebagai pemimpin, mereka harus menjaga keharmonisan dan mendukung kesejahteraan warganya, bukan sebaliknya,” kata Ramdan Liputo, Sabtu (12/04/2025).
Politisi PKS itu menuturkan, sebagai figur pemimpin kepala desa diharapkan menjadi contoh. Namun, tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang kepala desa dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintahan desa.
Ramdan bilang insiden ini bisa memberikan dampak negatif bagi citra pemerintahan desa, karena kepala desa sebagai panutan telah gagal memenuhi harapan masyarakat akan integritas dan keadilan.
“Ketika seorang pemimpin justru melakukan tindakan yang merugikan warganya, ini akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan desa dan proses pembangunan yang dijalankan,” ujar Ramdan.
Oleh karena itu, Ramdan menekankan pentingnya upaya pemulihan citra dengan memastikan proses hukum yang transparan dan adil bagi semua pihak yang terlibat. Ia berharap proses hukum terkait insiden ini dapat berjalan dengan adil dan transparan.
“Proses hukum harus dilakukan secara objektif, tanpa pandang bulu. Ini untuk memastikan bahwa pelaku dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya dan memberi pesan tegas bahwa kekerasan, apalagi yang dilakukan oleh seorang pemimpin, tidak akan ditoleransi,” tegasnya.
Sebagai langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang, Ramdan juga mengusulkan adanya seleksi psikotes dalam pemilihan kepala desa di masa depan. Ia menilai bahwa psikologi seorang pemimpin sangat penting untuk diperiksa, mengingat peran kepala desa yang sangat vital dalam memimpin masyarakat di tingkat desa.
“Psikologi seorang pemimpin harus diuji, karena menjadi pemimpin itu bukan hanya soal kemampuan administratif, tetapi juga bagaimana cara seseorang mengelola emosinya, mengatasi masalah, dan memimpin warganya dengan bijak. Jika kepala desa memiliki masalah mental, bisa saja tindakan yang tidak diinginkan terjadi, seperti yang kita lihat dalam kasus ini,” jelasnya.
Menurut Ramdan, seleksi psikotes dapat membantu memastikan bahwa calon kepala desa memiliki kesiapan mental dan emosional yang stabil. Hal ini sangat penting untuk mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan yang bisa merusak hubungan antar warga dan memperburuk situasi di desa.
Diakhir keterangannya, Ramdan meminta Pemerintah Kabupaten Gorontalo segera mengambil langkah tegas dengan memeriksa dan memberi sanksi kepada Kepala Desa Buhu. Ia menegaskan pemberhentian terhadap sang kades bisa menjadi langkah yang perlu dilakukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan desa.
“Kepala desa yang terlibat dugaan penganiayaan hingga statusnya sudah menjadi tersangka harus diberhentikan, agar tidak merusak tatanan pemerintahan desa yang sudah dibangun dengan susah payah. Langkah ini juga untuk memastikan bahwa kepala desa yang memimpin haruslah orang yang mampu menjaga keharmonisan dan memberikan contoh yang baik bagi warganya,” tandasnya.