HESTEK.CO.ID – Kejaksaan Agung (Kejagung) memanggil perwakilan Google Indonesia untuk diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pada Program Digitalisasi Pendidikan yang dijalankan Kemendikbud pada periode 2019-2022.
Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus memanggil pejabat dari bagian Marketing serta Humas Google.
Harli menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap pejabat Marketing Google dijadwalkan berlangsung di Gedung Bundar Kejagung pada Selasa, 1 Juli 2025.
“Pemeriksaan untuk pihak marketing akan dilakukan hari ini. Kita tunggu perkembangan selanjutnya,” ujar Harli kepada wartawan.
Sementara itu, pejabat Humas Google telah mengajukan permohonan penundaan pemeriksaan, dan Harli mengaku belum mendapatkan kepastian terkait jadwal pemeriksaan ulang.
Pemeriksaan terhadap Google Indonesia dianggap penting mengingat produk laptop berbasis sistem operasi Chrome, yakni Chromebook, yang digunakan Kemendikbud dalam program tersebut merupakan produk Google.
“Oleh sebab itu, sangat wajar apabila pihak Google dipanggil untuk menjelaskan proses terkait pemilihan produk ini,” tambah Harli.
Dalam pemeriksaan nanti, penyidik juga berencana mendalami bagaimana mekanisme hingga produk Chromebook terpilih, menggantikan opsi lain seperti perangkat berbasis Windows.
“Penyidik akan menggali penawaran yang disampaikan Google sehingga Chromebook menjadi pilihan, bukan sistem operasi lain,” jelas Harli.
Sebelumnya, Harli juga menyebut adanya indikasi permufakatan jahat yang melibatkan pengarahan kepada tim teknis agar menyusun kajian pengadaan perangkat TIK berupa laptop yang mengutamakan teknologi pendidikan berbasis Chrome.
Kajian tersebut diduga sengaja dibuat agar terlihat kebutuhan terhadap penggunaan Chromebook, padahal hasil uji coba pada 2019 menunjukkan bahwa pemanfaatan 1.000 unit Chromebook tidak efektif untuk keperluan pembelajaran.
