HESTEK.CO.ID – Keberanian Anggota Fraksi Nasdem DPRD Provinsi (Deprov) Gorontalo, Umar Karim (UK), menolak persetujuan APBD Perubahan (APBD-P) Tahun Anggaran 2025 saat Rapat Paripurna ke-41, 25 Agustus lalu, menuai sorotan luas.
Sikap tunggalnya yang berbeda dengan 34 anggota dewan lainnya dinilai sebagai langkah berani yang menghadirkan angin segar bagi demokrasi di Deprov Gorontalo.
Umar Karim berdiri sendiri menolak hasil efisiensi anggaran yang dinilai tidak sesuai Instruksi Presiden. Tak hanya berbeda dengan mayoritas anggota dewan, sikap UK juga berseberangan dengan koleganya sesama Fraksi Nasdem.
Fenomena ini sontak menjadi topik hangat di media sosial seperti WhatsApp, Facebook, hingga TikTok. Sebagian kalangan mempertanyakan loyalitas UK terhadap partai, namun tak sedikit yang memberi apresiasi karena menilai ia mampu menunjukkan kapasitas sebagai wakil rakyat, bukan sekadar wakil partai.
Koordinator Gorontalo Corruption Watch (GCW), Deswerd Zougira, menilai peristiwa ini justru lebih penting dipahami dari sisi partai. Menurutnya, keberanian UK menolak keputusan mayoritas mencerminkan bahwa Partai Nasdem di Gorontalo mulai membuka ruang demokrasi yang sesungguhnya.
“Selama ini aleg sering terkesan hanya sebagai wakil partai, bukan wakil rakyat. Tapi sikap UK menunjukkan bahwa NasDem bisa menempatkan anggotanya benar-benar sebagai wakil rakyat di parlemen,” kata Deswerd.
Ia menambahkan, kondisi ini bisa jadi tidak berlaku secara umum di seluruh Indonesia, melainkan khusus di Gorontalo di bawah kepemimpinan Ketua DPW Nasdem Gorontalo, Rachmat Gobel.
“Mungkin ini bukan kebijakan nasional, tapi faktor RG (Rachmat Gobel) yang paham betul apa tugas dan kewajiban anggota DPRD. Saya yakin ada aleg lain yang punya sikap sama seperti UK, tapi mereka tertekan oleh partainya,” jelasnya.
Lebih jauh, Deswerd menyebut sikap UK menolak alokasi anggaran yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat, di tengah kondisi ekonomi yang lesu, justru mendatangkan simpati luas dari publik.
“Kalau kita lacak, lebih dari 75 persen perbincangan di media sosial memuji langkah UK. NasDem pun ikut kecipratan simpati itu,” tambahnya.
Dikenal sebagai sosok kritis, Umar Karim memang bukan baru sekali tampil berbeda. Saat menjadi anggota DPRD Kabupaten Gorontalo selama sepuluh tahun, ia kerap mengambil posisi oposisi, bahkan terhadap pemerintahan daerah yang saat itu didukung oleh partainya.
