Pengamat Politik Universitas Esa Unggul Ungkap Plus Minus Koalisi Besar 5 Partai

Presiden Jokowi dan Ketum Koalisi Besar 5 Partai. [Ist]
 

HESTEK, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespon positif terkait koalisi besar 5 partai politik belum lama ini.

Diketahui, 5 partai politik tersebut yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasonal (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

banner 120x600

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menyebut, peluang koalisi besar sangat mungkin terjadi setelah pertemuan 5 ketua umum partai pendukung pemerintah dengan Presiden Jokowi.

“Tetapi, kalau koalisi besar ini terbentuk, tentu ada plus-minusnya,” kata Ritonga.

Ia mengatakan, kelebihan jika koalisi besar terwujud adalah pasangan capres yang diusung berpeluang hanya dua, apalagi jika PDIP bergabung di dalamnya. Jika hal itu terwujud maka Pilpres 2024 cukup satu putaran.

“Pilpres satu putaran dapat menghemat anggaran. Hal ini pas di tengah APBN yang relatif berat,” ujarnya.

Namun Ritonga menyebutkan kemurangan, dengan hanya sedikit pasangan calon presiden, rakyat tidak memiliki banyak pilihan. Padahal, idealnya, demokrasi diharapkan memberi lebih banyak pilihan, apalagi masyarakat Indonesia begitu heterogen.

Selain itu, mantan dekan Fikom IISIP Jakarta itu menilai, sedikit calon akan membuat potensi keterbelahan makin menguat di tengah masyarakat. Padahal, keterbelahan akibat Pilpres 2019 masih terjadi.

“Antara kampret dan cebong masih kental di masyarakat yang membuat masyarakat terbelah secara dikotomis,” tegasnya.

Ritonga menambahkan, kekurangan lainnya bila koalisi besar menang pada Pilpres 2024 adalah dominasi partai pendukung pemerintah sangat kuat. Hal itu dapat memperlemah DPR dalam pengawasan, seperti yang terjadi saat ini, DPR praktis sangat lemah di hadapan pemerintah.

Karena itu, Ritonga berharap koalisi besar tersebut tidak melibatkan PDIP. Dengan begitu, Pilpres 2024 diharapkan dapat diikuti tiga pasangan capres, yaitu dari koalisi besar, PDIP, dan Koalisi Perubahan. Pilihan itu diharapkan dapat meminimalkan keterbelahan di tengah masyarakat.

“Selain itu, peluang dominasi di DPR juga dapat diminimalkan. Hal itu dapat memberi ruang pasangan capres yang menang untuk bekerja lebih maksimal,” tandasnya.

Source : Tajuk politik
banner 120x600

Follow Hestek.co.id untuk mendapatkan berita terkini. Klik Whatsapp Channel dan Google News.

error: Content is protected !!