Wali Kota Marten Taha Ajukan Konsep Lintas Sektor RTRW Provinsi Gorontalo

Wali Kota Gorontalo, Marten Taha. [dokpim]
 

HESTEK.CO.ID – Sebagai ibukota Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo merupakan tolak ukur kemajuan dari Provinsi Gorontalo. Hal itu sebagaimana disampaikan Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, dalam konsep yang tertuang dalam Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2023-2043 Provinsi Gorontalo.

Marten dalam rapat koordinasi lintas sektor tersebut, di hadapan pimpinan kementrian, lembaga pusat juga pemerintah provinsi/kabupaten se Provinsi Gorontalo memaparkan berbagai masukan, yang dianggap penting di dalam ranperda

banner 120x600

Salah satu contoh dikemukakan Marten, saat ini di sektor pertanian zona tanaman pangan seluas 253,21 Ha yang tersebar di kecamatan Kota Timur, Kota Utara, dan Sipatana yang belum di dukung dengan peraturan yang lebih rinci.

Ada juga beberapa rencana pembangunan sarana infrastruktur level provinsi juga berada di Kota Gorontalo. Mulai dari pembangunan Islamic Center Provinsi Gorontalo yang sudah termuat dalam Perwako RDTR seluas 13,8 Ha, sementara untuk GORR segmen 3 sepanjang 2,97 km titiknya berakhir di Kecamatan Dumbo Raya.

Belum lagi, kata Marten, dengan luasan 14,92 Ha untuk zona transportasi yang terdiri dari terminal tipe A, terminal tipe c, pelabuhan penumpang, terminal peti kemas, depo BBM dan pelabuhan perikanan.

“Dan ini perlu ditopang dengan adanya kawasan pergudangan skala level provinsi untuk mendukung kegiatan perdagangan dan jasa di Kota Gorontalo,” tegas Marten Taha, dalam kegiatan yang berlangsung di Fairmont Hotel Jakarta, Rabu (19/10/2023).

Menurutnya, dengan luas sebesar 79,59 Km2 Kota Gorontalo memiliki zona perdagangan dan jasa seluas 845,98 Ha. Untuk zona perkantoran seluas 100,05 Ha yang semuanya tersebar di wilayah Kota Gorontalo.

Walikota dua periode itu juga menyebutkan Perwako RDTR masih fleksibilitas dalam mengakomodir investasi pada kegiatan berusaha dan non berusaha.

Dari segi rawan bencana, ia menyampaikan bahwa di Kota Gorontalo ada rawan bencana sempadan patahan aktif, atau yang lebih di kenal dengan Sesar Gorontalo.

“Alhamdulillah kawasan rawan bencana sudah terakomodir dalam RTRW Kota Gorontalo,” tandas Marten Taha. (Adv)

banner 120x600

Follow Hestek.co.id untuk mendapatkan berita terkini. Klik Whatsapp Channel dan Google News.

error: Content is protected !!