Share :
Hestek, Gorontalo – Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Keadilan (AMPK) melakukan unjuk rasa di depan Polda Gorontalo, Selasa (25/10/2022).
Massa aksi tersebut mempertanyakan penanganan kasus investasi bodong berkedok forex dengan tersangka Rahmat Is Ambo.
AMPK membawa enam tuntutan, yakni meminta pihak Polda Gorontalo memeriksa pihak PT. International Business Futures (IBF) sebab diduga turut bersama-sama dengan Rahmat Ambo dalam melakukan penipuan dan penggelapan.
AMPK dalam tuntutan lainnya juga mendesak Kapolda Gorontalo untuk mengganti penyidik yang menangani perkara Rahmat Ambo.
“Kami menduga keras penyidik yang menangani kasus ini telah main mata dengan PT. IBF, sehingganya kasus ini hanya berhenti di Rahmat Ambo saja,” ucap orator Frengkymax Kadir.
AMPK juga meminta pihak Polda untuk transparan kepada publik terkait beberapa akun yang terdaftar di PT IBF. Berikunya meminta pihak Polda untuk mendatangkan dan memeriksa ahli BAPPEBTI untuk memberikan keterangan investasi yang dilakukan oleh Rahmat Ambo dan PT. IBF.
“Kelima, kami juga meminta kepada Kapolda Gorontalo untuk bersungguh – sungguh dalam menangani kasus ini. Karena, sampai dengan saat ini tidak ada informasi ke publik, sehingganya terkesan ditutup – tutupi,” tegas Frengky.
AMPK juga meminta Kapolda Gorontalo untuk membuka seterang – terangnya dugaan keterlibatan oknum – oknum dalam praktik investasi bodong tersebut.
Menanggapi tuntutan massa aksi, Penyidik Subdit I Ditreskrimum AKP Darwin Pakaya mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan yang mendalam terkait kasus tersebut.
“Jadi, kami sudah melakukan pemeriksaan baik terhadap Rahmat Ambo, admin – admin, member dan juga pihak IBF. Namun, kami masih menunggu hasil audit dari akuntan publik oleh ahli profesional yang ada di Universitas Negeri Gorontalo. Nah, dari hasil audit itu akan kami tindak lanjuti,” ucap Darwin.
Menurut Darwin, sembari menunggu hasil audit, pihaknya masih akan fokus pada satu tersangka untuk lebih mendalami kasus tersebut.
Terakhir kata Darwin, dirinya memberikan ruang kepada massa aksi untuk mencari bukti jika ada pihak yang bermain mata pada kasus investasi bodong tersebut. Dirinya pun membantah jika ada sebuah perlakuan khusus kepada pihak IBF.
“Silahkan buktikan jika saya bermain mata dengan persoalan ini. pada saat kami undang pihak IBF sendiri datang dan kami periksa di Polda Gorontalo,” tuntas Darwin.