HESTEK.CO.ID – Konflik terkait dualisme pasar hewan sementara di Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, kian memanas dan diprediksi akan terus berlarut. Ketegangan kembali terjadi pada Rabu (14/05/2025), saat mobil dinas Satpol PP Kabupaten Gorontalo menjadi sasaran protes warga.
Pantauan awak media menunjukkan sebuah mobil dinas berpelat merah DM 8552 B yang terparkir di depan pintu masuk pasar hewan milik Umar Mootalu di Desa Pulubala, diangkat paksa oleh warga yang mendukung Umar. Mereka menilai kendaraan tersebut sengaja menghalangi akses masuk ke pasar tersebut.
Umar Mootalu menyayangkan tindakan Satpol PP yang dianggapnya menghambat aktivitas di pasar yang menurutnya memiliki izin resmi.
“Lokasi yang punya izin justru ditutup, sementara yang tidak ada izin dibuka. Bahkan surat tanah pun tidak dimiliki. Ini sudah jelas menghalangi tempat usaha orang,” tegas Umar.

Lebih lanjut, Umar mengaku keputusan membuka pasar hewan di lahannya dilakukan setelah melihat respon para pedagang (belantik) sapi. Ia juga menyebut adanya kesepakatan dengan Roni Harun, pengelola pasar hewan sementara di Desa Tridharma, pada Rabu (07/05/2025).
“Waktu itu saya arahkan para pedagang ke lokasi milik Roni Harun, tapi mereka tidak betah karena kondisi lokasi yang panas, tidak rindang, dan parkiran yang sempit. Maka saya buka kembali pasar di lokasi saya,” ungkapnya.
Menurut Umar, kesepakatan pembagian lokasi tersebut telah dibahas dan ditandatangani di Kantor Pemerintah Daerah Gorontalo. Namun, ia menilai kesepakatan itu tidak dijalankan dengan baik.
“Hari ini, Roni Harun tetap menggelar pasar hewan di Desa Tridharma. Sementara Satpol PP malah menutup pintu masuk ke pasar saya tanpa pemberitahuan. Saya tidak senang dengan tindakan seperti ini,” tambahnya.
Umar menegaskan bahwa dirinya belum menerima pemberitahuan resmi dari Pemda Gorontalo maupun Satpol PP terkait penutupan pasar miliknya.
“Saya punya izin lengkap untuk operasional pasar ini. Sementara pasar milik Roni Harun hanya direlokasi oleh Pak Bupati, tapi pedagang tidak nyaman di sana. Mereka maunya tetap di lokasi saya,” pungkasnya.