Share :
HESTEK, BOALEMO – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sari Tani, melakukan sosialisasi skrining hipotiroid kongenital (SHK) bayi baru lahir, Senin (10/04/2023).
Petugas Kesehatan PKM Sari Tani, Siti Indrayani, selaku bidan di Desa Sari Tani menyampaikan kedepan pemeriksaan SHK wajib dilakukan kepada semua bayi baru lahir.
“Ini merupakan implementasi dari layanan primer yang menekankan sebagian besar kasus kekurangan hipotyroid kongenital tidak menunjukan gejala, sehingga tidak disadari orang tua sebab gejala khas baru muncul seiring bertambahnya usia anak,” kata Siti Indrayani.
“Mulai hari ini, semua bayi baru lahir yang berada di Desa Sari Tani harus diperiksa SHK, untuk menjaring apabila ada resiko kelainan dalam tumbuh kembang anak,” sambungnya.
Menurut Siti, skrining hipotiroid kongenital (SHK) adalah skrining ata uji saring yang dilakukan pada bayi baru lahir untuk memilah bayi yang menderita hipotiroid kongenital (HK) dan bayi yang bukan penderita.
“Pada pelaksanaanya, SHK dilakukan dengan pengambilan sampel darah pada tumit bayi yang berusia minimal 48 sampai 72 jam dan maksimal 2 minggu oleh tenaga kesehatan Pskesmas Sari Tani,” imbuhnya.
Ia berharap melalui kegiatan itu semua bayi baru lahir yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sari Tani terjaring apabila ada resiko kelainan dalam tumbuh kembang anak.
“Setetes darah tumit menyelamatkan hidup anak-anak bangsa, karena begitu kita tahu kadar tiroidnya rendah langsung kita obati dan pengobatanya bisa berlangsung seumur hidup agar mereka bisa tumbuh dan berkembang secara optimal,” pungkasnya.
Pewarta : Nurhayati Manumba