HESTEK.CO.ID – Koordinator BEM Nusantara Provinsi Gorontalo, Harun Alulu, menjadi korban penganiayaan oleh orang tak dikenal (OTK) pada Selasa (13/05/2025) dini hari.
Insiden ini terjadi tidak lama setelah dirinya bersama beberapa organisasi mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di Polda Gorontalo terkait persoalan pertambangan emas ilegal di Pohuwato.
Dalam keterangannya, Harun menegaskan bahwa ia tidak memiliki masalah pribadi dengan siapapun. Ia menduga, kekerasan yang dialaminya kemungkinan besar berkaitan dengan advokasi tambang emas ilegal.
“Saya tidak ada masalah dengan siapapun secara pribadi, namun minggu lalu kami baru saja melaksanakan aksi di Polda Gorontalo terkait tambang emas ilegal di Pohuwato,” ungkap Harun pada Selasa (13/5/2025).
Lebih lanjut, Harun menilai persekusi dan intimidasi yang dialaminya merupakan bentuk ancaman terhadap gerakan aktivisme mahasiswa.
“Jujur saya tidak menuduh siapapun, namun selama ini saya tidak memiliki masalah kecuali terkait advokasi yang kami lakukan,” tegasnya.
Harun berharap aparat kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini. Ia juga menyambut positif pembentukan Tim Satgas Anti-Premanisme oleh Kapolda Gorontalo dan berharap tim tersebut dapat menindak segala bentuk kekerasan yang menyasar para aktivis.
“Saya berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas masalah ini. Ini juga menjadi tantangan bagi Kapolda setelah membentuk Tim Satgas Anti-Premanisme,” tutupnya.